2.Antagonis dan Protagonis

1 0 0
                                    

Seorang gadis berjalan memasuki sebuah kelas lalu ia datang menghampiri seseorang yang sedang duduk bersama teman-temannya di meja paling depan.

Plak

"Lo jangan pernah lagi dekat-dekat sama Raja atau gak lo tau akibat nya"

"Lo apa-apaan sih datang main nampar orang seenaknya" kata Naya sahabatnya Putri lalu mendorong tubuh Ratu dengan kasar

"Lo diam aja ya, gw gak ada urusan sama lo" kata Ratu sambil menatap tajam pada Naya

Beberapa orang yang ada di kelas Putri tidak perduli karena mereka mempunyai kegiatan masing-masing.

"Lo nampar teman gw tanpa alasan, ya jelas itu urusan gw juga dong" balas Naya

"Udah-udah jangan bertengkar" kata Putri mencoba menenangkan

"Gw bertengkar sama dia itu juga gara-gara lo" kata Ratu

"Sudah-sudah ayo kita bicara berdua di luar" ajak Putri

"T.. tapi Put, nanti kamu malah diapa-apain lagi sama dia" kata Teresa khawatir

"Ini kan di sekolah pasti dia gak berani ngapa-napain aku" kata Putri tenang dan Ratu tersenyum miring

"Yaudah ayo" ajak Putri lalu mereka pun pergi dari kelasnya Putri

   ~Antagonis dan protagonis~

"Ja kenapa tuh muka lo? kok kusut amat?" Tanya Raihan-- sahabat Raja sambil melempar minuman dingin dan langsung ditangkap oleh Raja

"Tadi gw kekelas Putri, tapi Putrinya gak ada" jawab Raja

"Paling gak Putri sama teman-temannya di lagi diluar kelas" balas Ray dan Raja hanya menghela napas

"Jangan galau karena cewek Ja, kita ini R3, kumpulan cowok terpopuler disekolah, banyak cewek yang ngantri buat jadi pacar kita Ja, masa cuma gara-gara satu cewek aja lo jadi galau gini?"kata Raihan

Ray menatap Raihan kesal"iya banyak cewe yang ngantri buat jadi pacarnya Raja tapi kalau Raja cuma cinta sama Putri gimana? cinta gak bisa dipaksa"

   ~Antagonis dan protagonis~

"Ratu, coba lihat bunga-bunganya cantikkan" kata Putri

Mereka saat ini sedang berada di  taman sekolah hanya ada beberapa siswa dan siswi yang berada disini

Biasanya taman ini digunakan untuk siswa dan siswi yang sedang belajar karena taman ini sunyi dan itu memudahkan mereka untuk fokus belajar dan ada juga beberapa siswa dan siswi yang menggunakan taman ini untuk tempat berpacaran

"Udah jangan basa basi, lo katanya mau ngomong sama gw" kata Ratu

"Huh, iya aku memang mau ngomong sama kamu"

Ratu hanya diam mendengarkan, walau sebenarnya Ratu malas

"Kamu beneran cinta sama Raja? bukan karena obsesi aja kan?" tanya Putri

"Maksud lo apa ngomong kaya' gitu?" tanya Ratu

"Aku cuma mau tanya aja sama kamu"jawab Putri dan Ratu hanya diam

"Aku bakal tanya kamu sekali lagi, kamu benaran cinta sama Raja kan? bukan karena obsesi kan?"

"Ya, gw memang beneran cinta sama Raja makanya gw minta lo buat jauhin Raja" jawab Ratu

"Aku sama Raja itu udah sahabatan dari kecil, dan kami sudah mengenal satu sama lain" kata Putri

"Raja itu orangnya cuek kalau sama orang yang baru dikenalnya, tapi dia bakal care sama orang yang sudah lama iya kenal" sambung Putri

"Lo ngomong berbelit-belit, gw gak ngerti" kata Ratu sarkas

Putri hanya tersenyum tipis

"Aku boleh gak minta satu hal sama kamu?" tanya Putri

"Apa?" Tanya Ratu balik

"Menurut kamu wajar gak kalau seorang sahabat jatuh cinta pada sahabatnya sendiri?" tanya Putri

Ratu membulatkan matanya dengan sempurna "M..maksud lo?"

"Iya aku jatuh cinta sama Raja, dan aku mohon sama kamu, kamu jangan berharap apa-apa sama Raja dan ganggu Raja lagi" kata Putri lalu meninggalkan Ratu yang terdiam memandang kepergiannya.

  ~Antagonis dan protagonis~

'Iya aku jatuh cinta sama Raja, dan aku mohon kamu jangan berharap apa-apa sama Raja dan ganggu Raja lagi'

Kalimat itu adalah kalimat yang selalu terngiang dikepala Ratu

Brak

Ratu menjatuhkan semua barang-barangnya yang ada diatas meja kamarnya

"Berani banget dia bilang kaya gitu sama gw, dia pikir dia siapa, cuma gw yang berhak miliki Raja seutuhnya, dan kalau ada orang yang ingin miliki Raja maka orang itu akan tau akibatnya berani bermain-main dengan Ratu antagonis" kata Ratu tersenyum miring

Tok..tok

"Ratu keluar kamu" teriak orang dari luar kamar Ratu

Cklek

Pemandangan yang pertama kali dilihat oleh orang itu adalah kamar yang seperti kapal pecah

"Kenapa pa, ma?" tanya Ratu pada orang tuanya

"Kenapa kamu tanya, lihat ini nilai ulangan kamu" kata Anton papanya Ratu menyodorkan hasil ulangan dengan nilai 50

"Itu ulangan matematika Ratu" kata Ratu santai

"Mau jadi apa kamu dengan nilai seperti ini?" tanya Anton

"Ratu, mama dan papa malu punya anak seperti kamu, seharusnya kamu contoh kakak kamu, kakak kamu itu gak pernah dapat nilai rendah, gak seperti kamu yang selalu dapat nilai rendah" kata Anita mamanya Ratu

"Kenapa mama dan papa selalu bandingin aku sama kakak?, aku ya aku, kakak ya kakak, aku gak bisa jadi kakak ma, pa" kata Ratu sambil menahan tangisnya

"Kenapa gak bisa? Kamu harus bisa menjadi seperti kakak kamu" kata Anton

"Kakak udah meninggal pa, ma kakak pasti sedih disana liat mama dan papa gini"

Kakak Ratu telah meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat saat ia hendak pergi ke amerika karena mendapatkan beasiswa untuk kuliah disana.

"Kalau kami bisa memilih lebih baik anak bodoh seperti kamu yang meninggal dari pada kakak kamu" kata Anita lalu pergi bersama Anton dan meninggalkan kamar Ratu

Ratu menutup pintu kamarnya dengan keras dan mulai menangis.

                      ~Ratu~

Jadi, menurut kalian siapa yang antogonis dan protagonis disini?

Kasihan Ratu ya, disekolah dia yang menyakiti tapi dirumah dia yang disakiti

Jangan lupa vote+coment ya

Terimakasih💚

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang