🌿 Bab 6 : Getaran 🌿

200 20 6
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

Di bawah guyuran salju yang turun, kini Chanyeol tengah membonceng hantu mungil itu menggunakan sepedanya. Di perjalan mereka sering mengeluarkan candaan yang berujung gelak tawa. Mereka terlihat sangat akrab dan bahagia.

"Apa kau sangat senang bersepeda seperti ini?" tanya Chanyeol sambil melirik sebentar ke arah hantu mung itu.

"Tentu saja, sudah sangat lama aku tidak bersepeda seperti ini. Bahkan aku tidak ingat kapan terakhir kali aku bersepeda" jawab hantu mungil itu, matanya tidak bisa beralih dari pemandangan indah yang ada di hadapannya.

"Kau berhutang padaku" ucap Chanyeol.

"Aku akan membayarnya suatu saat nanti" jawab hantu mungil.

Setelah beberapa lama bersepeda, kini mereka tengah terduduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman. Chanyeol yang tengah sibuk menggosokkan kedua telapak tangannya guna mencari kehangatan. Melihat itupun hantu lelaki mungil itu melakukan hal yang sama seperti yang tengah dilakukan Chanyeol.

Menyadari sosok di sebelah tengah mengikutinya. Membuat Chanyeol berhenti dan menatapnya. Hantu mungil itu menyadari dirinya tengah ditatap oleh Chanyeol,  membuat ia menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang salah denganku?" tanya hantu tersebut. Chanyeol hanya tersenyum lembut mendengar pertanyaan sang hantu.
"Letakkan tangamu di sini" perintah Chanyeol sambil menyodorkan kedua tangannya. Dan hantu mungil itu pun menurut, ia pun meletakkan kedua telapaknya di atas kedua tangan Chanyeol, setelah itu ia menutup kedua matanya ketika merasakan kehangatan yang Chanyeol hembuskan dari mulutnya.

Chanyeol tersenyum dan mulai melakukan kegiatannya tersebut.
"Wah luar biasa, bagaimana ini bisa terjadi? Kedua tanganku terasa hangat" ucap hantu mungil itu.
Mendengar itu membuat Chanyeol tidak henti-hentinya tersenyum.

Kini Chanyeol dan hantu mungil itu ingin mengambil foto bersama. Keduanya telah tersenyum untuk mengambil pose.

Cekrek..

Namun sayang, hasil foto itu hanya menampilkan Chanyeol yang tengah berpose sendirian, sedangkan hantu mungil itu tak terlihat sama sekali. Hantu mungil itu merasa sedih dan sedikit kecewa. Chanyeol yang melihat nya tidak tinggal diam, ia kembali mencari cara agar hantu mungil itu tidak sedih lagi.

Sebuah sketsa terpampang nyata di depan hantu mungil itu. Sketsa dirinya dan Chanyeol yang tengah tersenyum bersama. Melihat sketsa tersebut membuat hantu mungil itu berteriak senang, "Wah, bagus sekali. Bagaimana ini bisa terlihat sangat nyata? Bagaimana caranya kau menggambar ini, huh? Kau benar-benar hebat, Yeolie."

Mendengar panggilan itu membuat Chanyeol menatap ke arah hantu mungil tersebut, "Yeolie?"

"Yeolie, ada apa? Nama itu cocok untukmu karena pipimu yang gembul"

Chanyeol hanya tertawa mendengar penjelasan hantu mungil itu. Sebenarnya ia tengah berpikir apa pipinya segembul itu.

Keduanya kini kembali bersepeda, dengan Chanyeol yang membonceng hantu mungil itu. Sedikit ragu hantu mungil itu melingkarkan kedua tangannya di pinggang Chanyeol dan menyandarkan kepalanya di bahu tegap itu, ia tersenyum bahagia entah apa penyebab nya. Tanpa di sadari nya, jika Chanyeol ikut tersenyum.

.

.

.

.

MOURNING GRAVE 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang