Jaehyun tiba di rumah dengan wajah lelah. Jas yang tersampir dilengan kiri dan tas kantor yang juga ia jinjing di tangan kiri. Keadaan rumah sudah gelap dan sunyi. Ia menghela nafas begitu menangkap waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Tentu saja kedua jagoannya sudah tertidur lelap. Bibirnya mengulas senyum kecil begitu memasuki ruang tengah dan menemukan Doyoung disana. Sedang duduk di sofa dengan setelan piyama dan kacamata baca mengetik di atas laptop yang dipangku. Jaehyun mengecup kening Doyoung, membuat Doyoung sedikit terkejut.
"Kau menunggu ku pulang atau memang menyelesaikan pekerjaan?" Jaehyun melemparkan jas dan tas kerjanya ke sofa kosong sementara dirinya duduk di depan Doyoung.
"Keduanya." Jawab Doyoung ringan. Menutup laptopnya dan meletakkannya diatas meja. "Hari berat?" Tanyanya balik disertai kecupan singkat di bibir Jaehyun.
"Kind of." Sahut Jaehyun dan menarik lengan Doyoung yang hendak beranjak setelah mengecup bibirnya. Membuat Doyoung duduk diatas pangkuannya. Memeluk Doyoung dari belakang dan mengistirahatkan kepalanya di punggung Doyoung.
"I miss you." Bisik Jaehyun.
Doyoung mengusap lembut lengan Jaehyun yang melingkar di pinggangnya. "Jangan terlalu lelah." Ia memutar badannya untuk menatap Jaehyun. "Wajah mu bisa cepat tua." Guraunya yang membuat Jaehyun tersenyum.
Jaehyun melepas kacamata Doyoung. Menangkup wajah Doyoung dengan kedua tangannya. "Tidak apa, selama kau milikku." Lalu mencium bibir Doyoung. Lama, intim, dan dalam. Hingga Doyoung yang mengakhiri.
"Aku siapkan air hangat." Doyoung beranjak dengan senyum kecil. Berusaha melepaskan tangan Jaehyun yang seperti tak ingin dirinya pergi.
"Akan lebih baik kalau kau juga ikut mandi." Susul Jaehyun.
"Tidak. Aku sudah." Jawab Doyoung cepat. Begitu juga dengan langkahnya.
"Oh.. ayolah.." Bujuk Jaehyun sekali lagi sambil sedikit berlari saat menaiki tangga untuk menyusul Doyoung.
---
Jaehyun menatap wajah Doyoung yang sudah tertidur pulas disampingnya. Mengecup pipi Doyoung lalu ia beranjak dari tempat tidurnya. Ia perlu menyelesaikan beberapa berkas sebelum meeting dengan rekan bisnisnya besok pagi.
Sudah hampir satu jam Jaehyun larut dengan beberapa laporan dan data perusahaan di ruang kerjanya. Bahkan tidak menyadari kehadiran orang lain yang menyelinap masuk di ruang kerjanya. Hingga sebuah tangan menarik celana tidurnya dan membuatnya terkejut.
"Nana..."
Jaehyun menemukan putra kecilnya. Dengan piyama polkadot dan boneka kelinci dipelukannya.
"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa tidak tidur?" Jaehyun mengangkat Jaemin keatas pangkuannya.
Wajah Jaemin cemberut dengan tatapan mata kesal kearah Jaehyun. "Nana sudah panggil-panggil daddy dari tadi. Tapi daddy tidak peduli sama sekali."
"Maaf sayang." Ucap Jaehyun yang diikuti dengan menciumi wajah Jaemin. Berharap rasa kesal Jaemin padanya mereda. "Nana kenapa tidak tidur?" Mata Jaehyun melirik jam di laptopnya yang menunjukkan pukul dua dini hari.
Jaemin mengangkat bahunya. "Tidak tau. Tiba-tiba bangun saja."
"Tidur lagi ya.."
"Tapi sama daddy."
Jaehyun menghela nafas. Bagaimana bisa, pekerjaannya belum selesai.
"Daddy belum selesai?" Jaehyun mengangguk saja. Mungkin saja Jaemin mengerti. "Kalau begitu Nana temani daddy disini." Lalu Jaemin mengalihkan pandangannya ke meja kerja Jaehyun.
YOU ARE READING
Family Life [JxD]
General FictionFamily life of Jaehyun and Doyoung, with Jeno and Jaemin as their child.