On My Wedding Day || Jung Jaehyun

76 7 3
                                    

Happy reading

***

In my dreams you're With me
we"ll be everything i want us to be

°°°
I keep craving, craving,
you don't know it but it's true

°°°

Damn, i like me better when i with you

****

Suara berisik di dalam kamar begitu nyaring terdengar. Tapi tak membuat sang pemilik terganggu dengan suara yang ditimbulkan dari speakernya yang berwarna pink mentereng. Ia terus bernyanyi dengan suaranya yang begitu tak karuan. Orang-orang di rumah sejak tadi sudah menggedor-gedor pintu kamar untuk menyuruh diam. Tapi ia tak peduli. Tetap semangat menyanyikan lagu dari boygrup NCT unit 127 yang begitu di gilainya. Terutama Jung Jaehyun.

Mengingatnya saja membuat Han Yuri senyum-senyum lagi. Apalagi informasi bahwa dia salah satu pemenang undian fansign NCT 127. Pengumumannya sudah dari minggu lalu, dan besok fansign itu akan diadakan.

Yuri senang bukan main, makanya sejak tadi ia menyalurkan rasa tidak sabarnya dengan bernyanyi seharian ini. Dan siang ini Yuri mau ke toko pernak pernik lucu untuk membeli beberapa barang-barang yang akan dia berikan untuk Jaehyun dan yang lainnya.

Ketika alarm dari ponselnya berbunyi dan menunjukkan pukul 2 siang, Yuri lantas berhenti. Dan berhamburan lari ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Tidak butuh waktu lama, Yuri selesai dengan pakaian rapi. Celana blue jeans dan sweater putih.

Setelah siap, Yuri berlari keluar menuruni tangga menuju ruang tengah. Terlihat kakak laki-lakinya bernama Han Jihoon yang sedang berkutat dengan laptop di pangkuannya. Mungkin sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Di telinga Jihoon terpasang headphone, sepertinya menyumbat telinga agar tidak mendengar suara berisik dari kamar Yuri.

Yuri berlalu kedapur dan berpamitan pada bunda. Izin ke toko aksesoris katanya.

"Jangan lama-lama ya, hati-hati di jalan."

"Ashiaap bundaharaa."

Selepas mengatakan itu, Yuri kembali berjalan ke ruang tengah. Awalnya tidak peduli dengan Jihoon, ia kesal dengan kakaknya itu yang tadi ngotot menyuruhnya diam. Tapi baru saja melewati Jihoon, suara lelaki tersebut sudah terdengar dengan irama menyebalkan di telinga Yuri.

"Heh kemana kamu dek?"

Dengan setengah hati Yuri menoleh. "Mau kemana aja boleh."

"Huh adem bat kuping kakak habis kamu matiin tu suara berisik."

"Paansi kagak jelas."

"Mau kemana? Serius ini kakak."

"Mau beli hadiah buat masa depanku. Napa iri gak punya pacar?"

"Halah halu," dengus Jihoon. "Nitip jajanan dong, dek."

Yuri mendengus, habis meledeki, lalu seenaknya minta tolong. Jihoon doang yang menyebalkan.

"Ew gak tau diri banget sih. Beli sendiri lah, punya kaki kan?"

"Adek siapa si buseet mulutnya gak sopan."

"Bodo amattt."

"Ayolah dek, beliin hotteok ya? Pake duit kamu dulu tapi. Ntar kakak ganti."

"Ish emang gak tau diri ya. Udah nitip duitnya juga harus pake duit aku?" Yuri bersungut-sungut. Jihoon memang selalu mampu membuatnya kesal.

Oneshoot || NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang