8. Mermaid

131 25 0
                                    

Typo is my style
Happy reading

Hendery X Renjun

Hendery = 17 y.o
Renjun = 16 y.o

Ini gila.

Ia tahu jika makhluk seperti itu memang tidak seharusnya ada atau belum pernah di ketahui. Tapi kini ia harus berdebat akibat anak kecil yang beranjak dewasa di depannya ini.

Mereka tadi hanya berjalan-jalan di sekitar pantai bersama anak itu, tetapi anak itu tiba-tiba saja berteriak jika ia melihat atau sekilas melihat ekor ikan(?) yang melompat di antara batu karang. Ia di tarik anak itu hingga hampir ke tengah laut, tetapi ia segera menggendong tubuh mungil itu agar tidak jauh-jauh dari nya.

"Ish Ge! Tadi Renjun melihat seekor mermaid! Lepaskan!" Berontak Renjun.

Hendery memutar bola matanya malas lalu berbalik ke tepi pantai. Ia menurunkan Renjun tetapi tidak dengan melepaskan tangannya. Sedangkan Renjun malah terus-terusan melirik ke arah laut, ia tetap keukeuh jika di tengah laut sana terdapat makhluk yang di sebut Mermaid.

"Renjun-er dengar." Ucap Hendery dengan menangkup wajah itu.

Renjun dengan tidak rela langsung menghadap ke Hendery dengan mata yang berkaca-kaca. Hendery menghembuskan nafasnya lalu mencium kening Renjun lama dan setelah itu ia memeluk pemuda mungil itu.

"Renjun, bukan aku tidak percaya padamu. Tapi kau tidak harus membuktikan dengan dirimu yang harus masuk ke dalam lautan lepas. Itu berbahaya, aku tidak membenarkan atau menyalahkan dirimu karena melihat Mermaid? Atau apalah itu. Tapi mungkin saja kau terlalu senang hingga melihat mereka. Oke?" Jelas Hendery.

"Hng~ Tapi Renjun melihat ekornya seperti nyata Ge. Renjun yakin jika Mermaid memang benar ada." Ucap Renjun.

Hendery semakin pusing dengan ucapan Renjun. Ia segera melepas pelukannya dan mengajak Renjun ke parkiran agar obrolan mereka tidak di ketahui banyak orang.

"Kita akan melihatnyㅡ tapi tidak sekarang!" Ucapnya ketika ia melihat Renjun yang ingin mengatakan sesuatu.

Renjun langsung mengerucutkan bibirnya dan menghentakkan kakinya. Hendery harus menghela nafasnya kembali, jangan sampai ia kehabisan nafas hanya karena harus menghadapi sikap Renjun.

"Kapan?" Tanya Renjun.

"Eumm... Weekend?" Tanya Hendery balik.

Renjun terlihat sedang berpikir apakah dia punya agenda di weekend nanti atau tidak. Lalu setelahnya ia mengangguk dengan semangat dan tidak sadar jika dia melompat-lompat kegirangan.

"Baiklah! Weekend ya Ge! Hehe."

Ucap Renjun dan di angguki oleh Hendery dengan perasaan cemas dan takut. Ia cemas jika memang yang berhasil mereka lihat itu benar seekor Mermaid dan ia takut jika mereka berdua menerima hukuman karena berani mencari tahu soal Mermaid ini. Ia harap Renjun salah lihat, bisa-bisa mereka berdua akan di kutuk bangsa Mermaid jika mereka berani mengusik salah satu rakyat mereka.

Tolong ingatkan Hendery jika dirinya yang bilang sendiri bahwa Mermaid itu tidak ada atau belum di ketahui. Dia malah jadi paranoid sendiri.


















END

Nossa HistóriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang