9. Class

61 17 1
                                    

Pukul 5.30 dini hari, Jungkook berjalan menuju lantai satu dengan menggunakan tangga. Matanya masih terlihat sayu karena ia baru saja terbangun dari tidurnya.

"Selamat datang Pangeran, sudah bangun hm?"

Jungkook berusaha menyadarkan dirinya. Ia menerbitkan cengirannya lalu menghampiri Ny. Jeon dan juga Tn. Jeon yang sedang duduk di meja makan. Ah tidak, Ny. Jeon sedang menyiapkan sarapan.

"Kenapa kau harus mengikuti Appa-mu heh? Kau dan Appa-mu sama saja tukang tidur." Ujar Ny. Jeon.

"Eomma sangat cantik hari ini, apa yang sedang Eomma buat?"

"Mandi Jeon atau Eomma akan membawakan kamar mandi untukmu heh!"

Jungkook membulatkan matanya lalu berlari menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.

"Lihat dia menuruni sikapmu!"Ucap Ny. Jeon pada Tn. Jeon.

"Itu bagus Sayang haha.."

"Terserah."

Tak lama, Jungkook keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolah. Ia berjalan menuju meja makan kembali dan duduk bersebrangan dengan Ny. Jeon dan Tn. Jeon.

Jungkook menatap sarapan di depannya dan dengan cepat mengambil semua menu disana membuat Ny.Jeon menggelengkan kepala sedangkan Tn. Jeon terkekeh.

"Jung-ah apa kau belum memiliki kekasih?"Tanya Tn. Jeon.

"Belum, dia masih belum bisa menyukaiku Appa."Jawab Jungkook lalu kembali memasukkan makanan ke mulutnya.

"Uh kasihan sekali putra Eomma ini.. Cup cup cup, mau Eomma carikan yeoja untukmu eoh?"Ucap Ny. Jeon menggoda putranya dengan kekehan di akhir kalimat.

"Appa lihat Eomma!"

Tn. Jeon menggelengkan kepala melihat perdebatan ibu dan anak itu. Ia kembali fokus pada Jungkook lalu menampilkan senyuman manisnya. "Jung-ah, memangnya siapa yeoja yang kau incar itu?"

"Hwang Sinb."

"Ah Hwang Sinb.."Gumam Tn. Jeon.

"MWO? HWANG SINB?!"Pekik pasangan suami istri itu membuat Jungkook tersedak karena terkejut.

-&-

Seorang namja keluar dari bandara dengan menarik kopernya. Ia tersenyum memandang ke seluruh penjuru dan menghembuskan nafas lelahnya. Ia sangat menunggu saat seperti ini setelah penantian lamanya. Kaki jenjang namja itu berjalan lalu masuk ke dalam taksi yang sudah dipesan.

Taksi melaju meninggalkan bandara dengan kecepatan rata-rata. Namja itu memandang keluar jendela dengan senyuman yang masih tak luntur dari wajah tampannya.

"Akhirnya aku sampai disini. Penantian yang sangat lama haha..."Gumam namja itu dalam hati.

Disisi lain, Yerin sedang fokus mendengarkan materi yang diajarkan guru di depannya. Kepalanya benar-benar pusing, otaknya mulai panas.

"Aku merindukan suara bel! Cepatlah bunyi sebelum aku-"

Ucapan Sinb terpotong oleh suara bel membuat para murid di kelas menghela nafas lelah. Akhirnya apa yang mereka tunggu tiba, ya tentu saja jam istirahat. Siapa yang tak menyukainya? Jika ada, bagaimana bisa?

"Baik sampai sini saja. Tolong kerjakan halaman 34 dan dikumpulkan di meja Saem nanti. Sekian, terima kasih banyak atas perhatiannya dan selamat istirahat!"

My Cold Sunbae [ TAERIN ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang