10.that picture

1.3K 184 10
                                    

Mew mendekat untuk mencium shiro di kening dan terkekeh saat bayi itu mulai tersenyum manis sekali padanya. Perasaan itu mew miliki sekarang, dia tidak pernah seperti itu sama sekali. Rasanya sangat aneh harus meninggalkan keluarganya lagi. Saat ia meninggalkan orang tuanya dan kakaknya untuk pergi ke camp sembilan tahun yang lalu, dia baik-baik saja. Tapi, harus meninggalkan Gulf dan shiro di rumah sendirian membuatnya merasa tidak nyaman. Oh mew. Kamu mulai jatuh cinta dengan istrimu lagi, pikirnya sambil pelan-pelan berjalan menuju pintu dengan Gulf mengikuti tepat di belakangnya.
“Jam berapa penerbangan hari ini?” Tanya mew dan berbalik lagi melihat istrinya yang kini sudah mnatap ke lantai.
Gulf mendongak dan mendesah pada mew. “Aku akan ke Tokyo jam 1 siang. Aku akan mengantar shiro ke kakak ipar lagi hari ini.”
“Kirim salamku untuk kakak.”
“Akan aku sampaikan.”
“Jaga dirimu, gulf.”
“Ya.”
“Dan, gulf.”
“Hmm?”
Mew tersenyum dan mengambil satu kesempatan terakhir untuk melihat ekspresi wajah istrinya, sebelum mendekat untuk mencium gulf dengan lembut di bibir. Satu bulan akan jauh, satu bulan tidak akan melihat gulf, satu bulan tidak akan menggodanya. Mew pasti sudah gila kalau dia tidak mencium gulf sekarang. Mew tahu gulf sangat terkejut dengan sikapnya yang tiba-tiba, dilihat dari mata gulf yang membesar dan terbuka lebar saat Mew menciumnya, tapi mew tidak peduli. Gulf bahkan bisa memukulnya nanti kalau dia mau, tapi saat ini semua yang mew sangat ingin lakukan adalah merasakan bibir lembut gulf di bibirnya. Mew ingin gulf tahu kalau mew peduli pada gulf dan akan selalu menunggu hari saat mew nanti pulang lagi ke rumah, dan memiliki gulf lagi dalam pelukannya. Mew tersenyum di sela ciuman dan menarik badannya beberapa detik kemudian, untuk memberi ciuman di kening gulf.
“Selamat tinggal, gulf.”

_____
Gulf ada dalam suasana hati yang baik saat dia pergi bekerja siang itu.
Gulf tidak pernah membayangkan kalau satu ciuman di kening akan jauh lebih manis dari seribu ciuman di bibir. Tidak ada nafsu tapi penuh cinta dan rasa dihargai. Dan, Mew sudah memberikan sesuatu padanya yang sudah hilang bertahun-tahun yang lalu, yaitu perasaan dihargai. Saat gulf pertama kali berpacaran dengan seniornya di sekolah menengah atas, dia tahu kalau semua yang diinginkan seniornya dari dia adalah uang dan ketenaran. Gulf putus dengan seniornya hanya beberapa bulan setelah mereka mulai berpacaran. Lalu, dia berpacaran dengan seniornya yang lain saat dia kuliah. Itu juga tidak berhasil karena seniornya benar-benar seorang playboy, dan dia bahkan memergoki seniornya berciuman dengan gadis dan pria lain saat gulf masih jadi pacarnya.
Lalu, gulf bertemu prae saat masa training sebagai seorang pramugara di Bandara Internasional T. Gulf benar-benar mencintai prae dan berpikir kalau mungkin mereka akan berakhir dengan menikahi satu sama lain, tapi benar-benar salah saat gulf Tahu dia hanya memanfaatkannya. Gulf punya begitu banyak pasang surut dalam berhubungan dengan pria maupun wanita, dan lalu dia bertemu Mew.
Mew adalah seorang pria yang sama sekali tidak romantis saat mengekspresikan perasaan dan emosinya. Seorang pria yang tidak peduli mengenai hal lain selain keluarganya. Seorang pria yang akan melakukan apa saja untuk memastikan kalau keluarganya aman dan sehat. Seorang pria yang cukup berani memercikan segelas air hanya untuk membangunkan Gulf dari tidur. Seorang pria yang perlahan-lahan berhasil mengubah dirinya, dari gulf yang liar menjadi gulf yang lebih baik. Seorang pria yang akan datang ke kamarnya larut malam untuk memberikan ciuman di pipi shiro dan juga pipinya saat itu juga, sebelum kembali tidur. Seorang pria yang selalu mengatakan kalau masakannya enak saat rasanya benar-benar sangat buruk.
Dan, walaupun gulf berusaha semaksimal mungkin menyangkal kenyataan kalau ia sudah jatuh cinta pada mew, dia tidak bisa. Gulf jatuh cinta dengan suaminya sendiri.
“Apa yang salah denganmu gulf? Ini baru dua bulan sejak kalian menikah dan sekarang kamu sudah jatuh cinta padanya?” gulf bergumam sendiri sambil terus mengumpat dirinya sendiri dalam pikirannya, sambil berganti baju seragamnya dengan cepat. Gulf sedang berjalan menuju tempat penerbangan saat techno dengan panik memanggilnya dari jauh, dan melambaikan tangannya pada gulf. Gulf tersenyum dan berhenti berjalan sambil menunggu teman baiknya tiba di tempat gulf berdiri. Saat techno tiba, Gulf terkekeh dan menepuk bahu techno untuk memberikan salam. “Hei, kamu baik-baik saja?”
“Ya, aku baik-baik saja. Gulf, bisa aku bicara denganmu sebentar?”
“Aku akan terbang ke Tokyo. Apa itu penting? Mungkin kita bisa bertemu nanti setelah bekerja?”
“gulf, ini benar-benar penting.”
Gulf mengangguk dan segara berjalan ke sebuah kursi kosong dengan techno mengikuti tepat di belakangnya. Saat mereka berdua duduk di kursi, techno segera menarik keluar ponsel dari dalam tasnya dan mencari sesuatu di galerinya. “Aku ada di rumah sakit kemarin malam untuk menjaga saudara ku. Aku pergi ke kafe untuk membeli minum saat aku melihat ini.” techno menyerahkan ponselnya pada teman baiknya dan menunggu reaksi gulf.
Senyum gulf memudar saat melihat foto suaminya dengan pria lain dengan bayi dalam pelukan wanita itu, yang baru saja keluar dari ruang dokter. Gulf tergagap tak percaya dan berbalik melihat techno. “Kapan ini?”
“Kemarin Malam! Aku merasa wajahnya sangat tidak asing dan aku tahu kalau dia adalah suamimu. Jadi, aku mengikuti mereka dari belakang dengan taksi dan aku melihat suamimu berjalan ke apartemen wanita itu dengan bayi dalam pelukan wanita itu.”
“sungguh?”

My Husband Is A Soldier(END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang