14.goodbye,baby shiro

1.4K 164 9
                                    

Gulf tidak bisa mempercayainya. Malam ini mungkin akan jadi malam terakhirnya menghabiskan waktu dengan bayinya shiro. Saat mereka menerima telepon dari kantor polisi mengenai kasus shiro waktu mereka makan malam, mereka segera pergi ke kantor polisi di mana minho sudah menunggu mereka. Tanpa disadari, mew dan gulf berjalan masuk ke kantor polisi sambil berpegangan tangan, karena mew tahu gulf takut dan pada saat yang sama enggan melepaskan shiro pergi. Ternyata minho sudah mengirimkan sampel kecil rambut shiro pada bagian DNA, dan hasilnya keluar sebulan yang lalu. Mereka memutuskan mencari orang tua shiro, dan senang saat menemukan kalau kakek-nenek shiro yang panik mencari cucu mereka.
Orang tua shiro adalah pasangan yang belum menikah. Ibunya hamil di luar nikah, dan malu memberitahukan keluarganya mengenai bayi itu. Ayahnya enggan mengurus bayi karena mereka belum menikah, dan ia tidak memiliki pekerjaan yang tetap, dan penghasilannya hanya cukup untuk dirinya sendiri. Saat itulah mereka memutuskan untuk meletakkan bayi di luar kondominium mew, berharap ada seseorang yang mau merawat bayi mereka. Tapi, ternyata mereka salah, saat itu orang tua mereka ingin mereka membawa kembali bayi itu. Pasangan ini sudah terlambat, karena gulf dan mew sudah memutuskan membawa bayi itu ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Gulf mendesah berat saat ia berbaring di tempat tidur dan terus memandang shiro yang tertidur setelah minum susu. Pikiran kalau ini akan menjadi malam terakhirnya bersama sang malaikat kecil, Gulf tidak bisa menahan tangis. Pipinya basah dengan air matanya, dan walaupun dia berusaha keras untuk berhenti menangis, air matanya tidak mau berhenti mengalir. Saat itulah dia mendengar pintu berderit terbuka, menampakkan suaminya yang sekarang berdiri di pintu dengan tangan terlipat di dada.
“gulf, sayang?” mew bertanya dan masuk ke kamar sebelum menutup pintu di belakangnya.
Gulf mengangguk dan segera menyeka pipinya yang basah. “Apa yang kamu lakukan kenapa masih terjaga? Kamu harus tidur sekarang.”
“Kamu juga harus tidur.”
“aku akan tidur nanti. Aku hanya melihat shiro untuk terakhir kalinya.”
Mew tersenyum pahit pada gulf dan duduk di tempat tidur, tepat di samping gulf. Mereka menghabiskan menit berikutnya memandang bayi shiro yang sedang tidur nyenyak, dan tersenyum pada diri mereka sendiri saat bayi itu mulai menguap dan terus tidur lagi. “Aku tahu kamu tidak baik-baik saja.”
“Tidak ada yang bisa kita lakukan. Keluarganya punya hak atas dirinya. “Kata gulf dengan suara yang sangat sedih.
“Aku minta maaf gulf. Aku harusnya mengatakan sesuatu atas namamu dan shiro tapi aku tidak melakukannya.”
“tidak, itu bukan kesalahanmu mew. Kita juga tidak punya hak atas shiro. Aku senang seseorang datang untuk shiro, walaupun aku tidak ingin dia pergi karena aku sangat ingin dia tetap di sini, tapi itu lebih baik baginya bersama keluarganya yang sebenarnya, daripada tinggal di panti asuhan jika kita tidak mengadopsi dia.”
Mew menganggukkan kepalanya dan tersenyum bangga pada istrinya. Mew belum pernah melihat gulf bersikap begitu dewasa seperti ini. Gulf mungkin menganggap semuanya mudah, dan berpesta sepanjang malam, dan mabuk sampai pagi saat mew pertama kali menikahinya, tapi sekarang mew tidak yakin apakah istrinya adalah pria yang tetap seperti itu. Gulf sudah mengubah dirinya jadi lebih baik, dan itu bukan karena mee yang menyuruhnya. Gulf melakukannya sendiri. Gulf berubah menjadi lebih baik untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Bagaimana mew tidak bangga pada gulf. “Apa kamu keberatan kalau aku tidur di sini malam ini?” Kata mew sambil tersenyum pada gulf seperti anak muda yang masih sekolah.
Gulf tersipu pada mew dan mengerutkan kening. Gulg tidak percaya dia benar-benar merasa malu saat mew meminta izin untuk tidur di kamarnya. “Kenapa kamu ingin tidur di sini? Tidak, kembalilah ke kamarmu sendiri.”
“Aku ingin tidur denganmu .. dan shiro, tentu saja.”
“mew.”
“Kumohon, sekali ini saja gulf. Kita besok mengantarkan shiro, dan bagaimana bisa kamu tidak mengizinkan aku tidur dengan bayiku shiro untuk terakhir kalinya.” mew cemberut pada gulf dengan imut. Mew  juga tidak bisa percaya dia bisa melakukan itu.
“Uggh, baiklah.”

_____
Satu minggu kemudian..
Gulf melihat sekeliling di rumah kosong itu, dan sekali lagi itu terasa sangat sepi dan tenang. Tidak ada lagi tawa yang keluar dari dirinya dan juga mew sejak hari dimana mereka pergi menyerahkan shiro kembali ke keluarganya yang sebenarnya. Gulf ingat dia menangis dalam pelukan mew meskipun dilihat oleh Minho dan Jungshin. Kedua orangtua mereka juga hadir hari itu untuk memberikan dukungan, khususnya pada gulf yang sudah sangat lengket dengan shiro setelah mengurus bayi itu selama hampir tiga bulan.
Gulf mendesah berat saat ia berbalik melihat pintu, saat ia mendengar pintu itu berderit terbuka, dan tersenyum canggung saat suaminya berjalan masuk ke rumah dengan beberapa bahan makanan di tangannya. Mereka berdua berjalan ke dapur dan menyiapkan makan malam mereka dalam kesunyian. Gulf jarang berbicara pada mew akhir-akhir ini, walaupun mew selalu berusaha membuat percakapan dengan gulf. Gulf tidak tahu kenapa dia bersikap seperti itu. Gulf tidak marah pada mew, tentu saja tidak, tapi setelah shiro pergi, gulf benar-benar tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan dengan mew. Gulf sedang mencuci piring setelah makan malam mereka malam itu, saat tiba-tiba dia merasa sepasang tangan kokoh milik suaminya melingkar di pinggangnya. Gulf tersenyum gugup dan menolehkan kepalanya sedikit untuk melihat mew.
“Kamu terlihat sangat sedih akhir-akhir ini.”
“Aku baik-baik saja.”
“Tidak, kamu tidak baik-baik saja. Dan, itu sebabnya aku akan mengajakmu berlibur denganku.”
“Apa?”
“Ayo kita pergi ke tempat yang menyenangkan bersama untuk menghilangkan kesedihan, mau kan?”
Gulf tersenyum manis dan menganggukan kepalanya.

TBC


My Husband Is A Soldier(END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang