Hello Future

3K 299 38
                                    

Re-pub guys
Panjang banget, dan mungkin ga sesuai ekspektasi kalian.

Tapi tetep harus diramaikan!!
Ayo buat hp ku berisik!!

.
.
.

Di tengah meriahnya pesta pernikahan putra terakhir di keluarga Permana ini ada seorang gadis cantik yang tampak bosan. Ia hanya duduk di ujung ruangan yang dekat dengan stand ice cream, dan memakan ice cream sesuka hatinya. Dari tempat duduknya dia bisa melihat Maminya yang dari tadi menyambut tamu dengan senyum manisnya, tak lupa disebelahnya ada sang Papi yang mengenakan jas dengan warna yang senada dengan dress milik si Mami.

Dengan langkah gerakan yang malas gadis yang baru menginjak kelas 2 SMP itu berdiri kemudian menghampiri kedua orang tuanya. Sesampainya dia dibelakang orang tuanya, dia menyentuh pelan lengan Maminya.

"Hi, sweety! Ada apa?" Tanya Mami.

"Mih, adek bosen. Ayo balik ke kamar ajaa..." Rengek si anak.

Si Papi yang sadar anaknya tidak betah berada di keramaian pun turun tangan untuk mengajaknya berkeliling ruangan pesta. "No, Papi. Adek capek, papi kira jalan pake flat shoes ga bikin kaki lecet apa?" Sungut anak gadis itu.

"Papi gendong deh, gimana?" Tawar si Papi.

"Papi Hyunsuk yang ganteng, Papinya Lala yang paling kecee, Papi tuh pendek, kecil juga. Dan sekarang Lala bukan anak kecil lagi Papi, Lala udah gede, nanti Papi makin kecil kalo gendong Lala keliling ruangan ini." Hyunsuk yang mendengar ucapan anaknya hanya menghela nafas.

"Besok besok kamu ga usah main ke Ayah Ji deh, La. Mulut kamu jadi pedes." Lala hanya mencebikan bibirnya. Papinya sering melarang Lala main ke rumah Ayah Ji, padahal Lala suka main ke rumah Ayah Ji. Ayah Ji tuh seru, ga kaya Papinya yang overprotective.

Hyunsuk mengejar putrinya yang berjalan lebih dulu, diam diam dia tersenyum. Putrinya terlihat menggemaskan dari belakang, seperti istrinya. Hyunsuk mencintai keduanya. Bucin.

💎💎💎

"Lalaa... Kalo makan jangan berantakan dong, kan kamu udah gede." Lagi lagi Jeongwoo harus menahan kesal karna Laura- sering dipanggil Lala makan dengan berantakan.

"Kenapa sih om? Santai aja si, chill bro. Lagian ini kalo Lala berdiri, kotorannya jatuh ke lantai. Santai aja." Jawab Lala. Asli, Jeongwoo tuh paling ga tahan kalo udah adu bacot sama ponakannya satu ini. Ga mungkin kalah dia.

"Udah si Woo, biarin. Nanti kalo kotor dia suruh bersih bersih sendiri." Saut Mashiho yang sedang menggendong putranya.

"Dengerin Woo, biarin." Saut Lala yang langsung dihadiahin sentilan di dahinya oleh Haruto. "Ga sopan." Ucap Haru.

"Hehe, maaf." Lala melanjutkan kegiatan makannya yang tertunda. Tolong ingatkan kalo ini makanan kesekiannya Lala hari ini.

Mereka kembali sibuk dengan kegiatannya masing masing, walau tetap duduk diarea itu. Haruto yang terus merengek karena Wony tidak menjawab teleponnya, istrinya itu pasti sedang sibuk. Haruto bisa saja mencarinya dengan berkeliling ruangan ini, tapi dia malas. Lain lagi dengan Jeongwoo yang masih asik mengganggu Lala. Hobi Jeongwoo dalam 15 tahun terakhir ini adalah mengganggu Lala. Mashiho yang sedang menyuapi salad buah ke Taro- anaknya melirik ke arah Lala. Mereka mirip, batin Mashiho.

"Papa Cio jangan liatin Lala kaya gitu. Lala tau Lala cantik, tapi ga suka diliatin." Ucap Lala yang masih asik memakan corndog dan menarik mozzarellanya hingga panjang.

"Iyaa ponakan Papa Cio ini cantik banget. Mirip sama aunty kamu. Aunty Aerin." Ucapan Mashiho langsung membuat semangat Lala menghilang.

"Lala, ya Lala. Lala ga mau disama samain." Kata Lala sebelum dia meninggalkan para Omnya. Bukan hal baru bagi mereka kalau Lala tidak suka disamakan atau dibandingkan dengan orang lain, terutama Aerin.

Brothersss [Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang