Heretic Doctor Zihou

Vol 1 Ch.21: A woman with a brain disabled

Dengan suara kaki kuda dari jauh ke dekat, suara teriakan, tangisan, dan umpatan di jalan terus berlanjut.

Seluruh Jalan Raya Chang'an menjadi kacau dan ribut.

“Ah, Anakku!” Raungan putus asa milik seorang wanita sangat jelas dan tajam di semua suara.

Zihou mendengar langkah maju di bawah kakinya, dan kemudian berbalik.

Tetapi melihat sebuah kereta mewah, dipimpin oleh dua ekor kuda putih, datang dengan cepat. Kuda yang berlari kencang itu tampak seperti cahaya putih. Pejalan kaki di jalan bersembunyi di kedua sisi dengan ngeri untuk menghindari tertabrak kereta. Yang membuat orang-orang ketakutan adalah tidak jauh di depan gerbong, seorang anak laki-laki sedang berlari menuju pusat Jalan Raya Chang'an dengan tatapan polos.

Pemuda di dalam kereta jelas telah melihat anak laki-laki itu. Tapi dia masih memegang kendali dengan ekspresinya tidak berubah, dan tidak punya niat untuk berhenti sama sekali.

Tunggangan tinggi, kereta mewah, dan anak kecil malang di tengah jalan membentuk kontras yang sangat besar. Gerbong itu seperti raksasa, dan anak itu akan ditelan di detik berikutnya, berkeping-keping!

Zihou pada saat ini memiliki tampilan yang dalam dan menakutkan, dan cahaya gelap di matanya dingin untuk sesaat, dengan niat membunuh yang haus darah.

Tepat ketika orang-orang di jalan merasa bahwa bocah lelaki itu pasti akan mati, bahkan ketika ibu si anak putus asa, tubuh bocah lelaki itu menghilang ke tempatnya sebelum kereta datang.

Tanpa menunggu mereka memikirkan apa yang terjadi, mereka melihat bahwa kuda yang telah berlari kencang itu tiba-tiba mengangkat kuku depannya, meratap, dan jatuh ke tanah dengan sikap yang memalukan.

Gerbong mewah itu terpengaruh, dan saat tunggangannya jatuh, ia juga tiba-tiba jatuh ke tanah. Gerbong yang semula mewah mengalami kerusakan parah.

“Yang mana yang putus asa, berani mengambil tindakan terhadap gerbong wanita ini?” Dengan seteguk tajam, sesosok kuning muncul dari gerbong yang compang-camping.

Zhen Kexin menyisir rambutnya yang berantakan dan memandang gaun barunya dengan sedikit kerutan. Tiba-tiba hatinya menjadi marah, "Feng Yong, bisakah kamu mengendarai mobil? Bahkan jika seseorang menghentikan mobil, bukankah kamu akan mengusirnya begitu saja? Nah, sekarang, mari kita lihat seperti apa penampilan Anda pada wanita ini? "

Postur yang begitu bengis, kejam dan bengis membuat para pejalan kaki yang melihatnya menjadi hina di hati mereka. Namun, ketika melihat postur ini, orang tidak mudah terprovokasi, hanya berani berbicara.

“Saudari Kexin, kamu tidak bisa menyalahkanku. Baru saja ada seorang anak di tengah jalan, dan aku mengabaikannya, tapi aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kuda itu tiba-tiba jatuh.” Feng Yong dimarahi oleh Zhen Kexin. Feng Yong bahkan lebih marah di hatinya, yang sudah marah.

Dia diam-diam bersumpah bahwa jika dia ketahuan, siapa yang berani menyerang gerbongnya, dia akan membuat hidup itu lebih buruk daripada kematian!

"Siapa yang berani menggerakkan kereta tuan muda ini dan berdiri! ”Wajah Feng Yong tenggelam, mengangkat tenggorokannya dan berteriak ke arah sekitarnya.

“Ini aku!” Sebuah suara yang jelas terdengar dengan santai, mengejutkan, dan juga membuat jalan yang ramai ini hening sejenak.

Para penonton pejalan kaki dan Feng Yongzhen Kexin melihat ke sumber suara. Di seberang kerumunan yang mengganggu, ada sosok putih ramping berdiri di samping jalan.

Mengenakan dress putih, tanpa detail rumit sedikitpun. Hanya sedikit benang sutra perak yang dibordir pada ujung lengan dan rok, yang sederhana namun elegan.