My Type - 4

99 31 2
                                    

.

.

.


Hari-hari Sohyun berjalan seperti biasa, atau bahkan bisa dibilang lebih baik. Sejak kejadian satu minggu lalu, Yoongi kini sering kali mengajaknya berbicara. Yah meskipun tidak pernah obrolan panjang, tapi laki-laki dingin itu sedikit melunak pada Sohyun yang tentu saja membuat moodnya semakin baik setiap hari. Dan jangan lupakan juga, sahabat si dingin yoongi itu juga semakin terang-terangan mendekati sohyun. Dirinya dan jungkook bahkan sering menghabiskan waktu berdua di perpustakaan dengan dalih menghindari keramaian di lab olimpiade, tentu saja dengan ajakan laki-laki bergigi kelinci itu.

Sebenarnya Sohyun sangat nyambung berbicara pada Jungkook daripada dengan Yoongi. Entah mungkin karena sifat dingin laki-laki itu, berbeda sekali dengan Jungkook yang perhatian dan selalu tersenyum, membuat wajahnya semakin tampan saja. Belum lagi hal-hal manis yang sering dilakukan laki-laki itu untuknya, kerap membuat Sohyun hatinya menghangat. Lain dengan Yoongi yang terkadang melakukan hal-hal yang tak terduga, yang berefek pada tubuhnya yang selalu membeku.

Birbicara soal jungkook dan yoongi, lain lagi dengan Kim hantu Taehyung. Entah apa yang salah, tapi laki-laki itu kini jarang memunculkan batang hidungnya dihadapan Sohyun. Meskipun barang-baraang wajib, seperti cokelat dan susu pisang tidak pernah absen Sohyun temukan. Biasanya taehyung akan turut muncul bersama kedua benda itu, tapi belakangan ini tidak. Laki-laki itu hanya menemuinya paling dua hari sekali. Itupun tidak banyak bicara seperti biasanya. 

Tapi bukankah selama ini itu yang Sohyun harapkan, bebas dari hantu Kim Tehyung dan hidup tenang. Bukankah Sohyun seharusnya bersyukur akan hal itu. Atau mungkin Sohyun harus merayakannya?.

Baik lupakan dulu kim Taehyung. Ngomong - ngomong sekarang ini Sohyun tengah ada di kelas hantu itu. Lebih tepatnya di kelas kedua sahabatnya, Kim Yeri dan Park Jimin. kedua mata bulatnya menyusuri kelas yang sudah berisi beberapa orang itu, hingga berhenti di bangku kosong di sebelah Yeri. Rupanya hantu itu belum datang, pantas saja Sohyun masih belum menemukan cokelat paginya.

"Tumben kau ke sini Sso?. mencari Tuan Muda Kim?", tanya Yeri mengangkat alisnya

"Bisa kau diam Kim Yeri-ssi. Dimana Jimin?"

"Sahabatmu itu masih kalah rajin denganku, dia itu sebelas dua belas dengan Tuan Muda Kim jika datang ke sekolah"

"Aishhh, padahal aku sudah bilang untuk datang pagi", Sohyun menggerutu kesal dan mendudukan bokongnya di bangku milik Taehyung

"Ada apa memangnya?"

"Aku mengambil buku catatanku, Jimin tidak akan mengembalikannya sebelum ku tagih", balas Sohyun dan hanya direspon anggukkan kepala kepala oleh Yeri. Diam-diam Sohyun melirik ke meja Taehyung,  mata bulatnya menemukan coretan kecil dengan tinta hitam di meja itu membuat Sohyun menggerutu tanpa sadar. "Ck, selain membolos, kau juga suka mencotek!. pantas saja sering dihukum!"

"Memangnya apa urusannya denganmu Sso?. Sejak kapan seorang Kim Sohyun peduli pada laki-laki yang mengejarnya?", suara Yeri itu menyadarkan Sohyun. Sedikit merutuki otaknya yang tanpa sadar membicarakan Kim Taehyung, apalagi di depan sahabat bar-barnya ini.

"Jadi boleh ku katakan jika si tuan puteri sempurna seperti Kim Sohyun sudah jatuh pada pesona Tuan Muda Kim?", Yeri mengatakannya dengan suara yang dibuat-buat.

"Tutup mulutmu Yer!, dan juga kenapa kau selalu memanggil hantu itu tuan muda?"

"Ohhh astaga Sohyun, ayahnya itu donatur utama sekolah ini dan juga kau tahu Taehyung itu pewaris tunggal Kim Crops"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY TYPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang