Bab 2

4 0 0
                                    

Semua teman sekelasku pada ketawa semuanya.

Di saat aku ketawain aku sontak marah tetapi aku tak bisa marah karena aku tidak bisa  membuktikan apa yang kudengar kepada mereka semua.

Ketika istirahat di kantin si bayu dan teman-temannya menghampiriku.

“ Eh anak halu kenapa lo berteriak tadi, kesambet apa, pagi-pagi sudah ngehalu aja hahahahaha “ Ucap bayu sambil menertawakanku.

Diriku berdiam saja, Untuk apa aku meladeni yang tak percaya kepadaku.
“ Kok diam aja lu anak halu, lo kan ada mulut kenapa tak digunakan ! “ Ucap bayu sambil memukul meja.

“ Mungkin dia bisu bos “ Ucap temannya bayu.
“ Hahahaha “ mereka semua menertawakanku lagi.

Setelah mereka menertawakanku, Mereka pergi, Kemudian teman-temanku yang sama kemampuannya denganku langsung menghampiriku.

" Tadi kami mendengar dari perkataan bayu kamu mendengarkan sesuatu ya raka ? " Ucap farid kepadaku.
Akupun langsung mengangguk dan menatap mereka semua.

" Sudah raka jangan di pedulikan si bayu beserta gengnya " Ucap tasya kepadaku sambil memegang pundakku.

" Tapi tasya mereka menganggapku seperti orang gila " Ucapku dengan nada marah.

" Mereka itu tak seperti kita raka " Ucap rudi kepada raka.

" Iya betul apa kata rudi itu, Mereka itu tidak pernah melihat apa yang kita lihat raka " Ucap farid sambil menenangkan aku.

Aku hanya berdiam saja sambil menahan emosiku.

" Daripada kita membahas soal bayu beserta gengnya itu, Mau gak kalian sore ini ke rumahku untuk menonton video horor " Ucap farah sambil mengalih topik pembicaraan.

Aku hanya mengangguk ajakkan farah untuk menonton video horor kerumahnya.

Kesorean harinya aku, rudi, farid dan tasya ke rumahnya farah. Di sore itu kami semua

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang