Arunika datang menggantikan sang bintang
Hiruk pikuk kota kembali berlalu-lalang
Sekalipun begitu, kau tak risak
Tetap membiarkan selimut memeluk
Kosong ....
Langit-langit kamar hening
Bahkan semilir angin turut bersembunyi
Senandika yang biasa terdengar pun sepi
Adalah sang waktu
Detik demi detik berlalu
Hanya sedikit yang menyadarinya
Kemudian menyesal lah yang dilakukannya
Angkat wajahmu
Tanggalkan selimutmu
Jangan membuang waktu lagi
Kau perlu untuk bergerak lagi
Apa kau mau hidup seperti ini saja?
Dibodohi oleh semesta?
Jangan bolos lagi
Kau akan selalu dinanti
YOU ARE READING
SaPu Wattpadesurd
PoetryAku mencampuri kehidupannya, juga mencintainya. Ia mencampuri kehidupanku, namun tidak pasti ia mencintaiku. Seperti Sajak dan Puisi, saling terikat. Hidup berdampingan dan saling melengkapi. -Member SaPu Wattpadesurd