rindang.

24 6 6
                                    


Coba kamu keluar.
Coba kamu temukan satu saja pohon yang tertanam di sana.
Sudah menemukan?
Kalau belum, cari lah sampai dapat.

Imposible, kerennya.
Kata dia, mana mungkin tidak ditemukan pohon jika sudah keluar rumah.
Toh, buktinya sudah ketemu.

Pohon rindang nan besar melambai meleok tertiup sang anindita.
Tidak terlalu kencang, namun nampak membahana.
Menenangkan atma bagi siapapun yang berjumpa.

Iya, berjumpa dengan si pohon maksudnya.

Dia, semakin mendekat.
Merasakah hembusan angin bak membelai raganya.
Merasa tarikan energi dari si pohon besar.
Hingga sampailah ia di bawah pangkuan pembuat tenang.

"Apa yang kau bisa ambil sampai sini?"

"Besar tak selalu harus garang, besar nyatanya juga bisa membuat tenang dan damai."

"Sudah, itu saja?"

"Hem," angguknya.

"Hahaha, baiklah. Kamu harus jadi seperti pohon ini, meski dia besar dengan keunggulan itu lah dia dapat membantu orang lain. Dia tak segan-segan untuk melindungimu dari teriknya sang surya di siang bolong, dia juga berbaik hati memberi oksigen secara percuma untuk semua makhluk. Tidak pilih-pilih. Intinya, jadilah orang yang berguna meski kamu terlihat kecil di mata orang. Yaa jika menurut orang kamu terlihat besar, itu hanya bonusnya saja. Buat orang lain bahagia jika bersamamu, seperti pohon ini. Kamu merasa tenang kan sewaktu berteduh di bawahnya?"

"Benar!"

"Nah, tiru sisi baiknya ya!"





















-fin
Belum sepenuhnya.

Semicolon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang