Dreams or Deja vu (Seokjin x Sohyun)

💙 1 💙

Jangan lupa vote and coment nya........
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kenapa hidup ini tidak adil kepadaku?

Kim Sohyun

****

SOHYUN POV

BUGH!!!

BUGH!!!

DORRR!!!

"EOMMAAAAAA!!!!! HIKS!!"

"Kau tahu konsekuensi nya jika kau berani melanggar perintah ku..... Huh!! Dasar jalang sialan" seorang pria dengan topi yang menutupi sebagian wajah nya berjalan meninggalkan wanita yang baru saja mati dibunuh dengan sangat mengenaskan.

Dia 'pria itu' berjalan ke arahku yang sedang meringkuk ketakutan. Aku tak bisa melihat wajah nya dengan jelas selain karena topi yang menutupi sebagian wajahnya, ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang membuat ku sulit untuk melihat wajah nya.

Bau anyir dari darah yang bercucuran di sekitar tubuh ibu ku yang sudah tenang dialam lain, menambah kesan menyeramkan pada ruangan yang menjadi saksi dari pembunuhan yang dilakukan pria itu.

"Tenang saja nak.... Aku juga akan membawamu ketempat yang sama dengan ibu mu, agar kalian bisa bersama kembali.... Hahahaha!!!!!" Tawanya yang menyeramkan disertai seringaian yang membuat ku bergidik ngeri. Melihatku yang terus menangis hingga sesenggukan membuat tawanya semakin menggema di ruangan itu.

Pria itu mulai menudingkan kembali pistolnya ke arah ku tepatnya kearah kepalaku. Jari telunjuknya mulai bergerak menekan pelatuk pistol.

DORRR!!!!
...

"AAAHHHH!!! Hah...hah...hah...." Aku terbangun akibat mimpi buruk yang selalu saja datang disetiap malamnya. Mimpi-mimpi itu tidak pernah menghilang. Membuat ku tidak pernah tidur dengan nyenyak.

Aku melirik kearah jam. Pukul 03.00 pagi. Setelahnya aku langsung beranjak dari tempat tidur, berjalan mengambil handuk kemudian menuju kamar mandi. Yaaa...lebih baik mandi daripada memikirkan mimpi-mimpi yang membuat kepalaku serasa berputar saat memikirkannya.
.....

Cklek..

"Ah... Segarnya" aku berjalan menuju lemari pakaian, memilih pakaian untuk pergi ke kampus nanti dan memakainya. Setelahnya berjalan menuju dapur dan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sarapan. Ya.. tentu saja hanya untuk diriku ini.

Aku tinggal sendirian sejak kecil. Hal ini lah yang membuatku harus bisa berjuang bertahan hidup di dunia yang kejam ini.

Dalam waktu 10 menit, sarapanku sudah selesai. Sederhana saja, aku hanya memasak telur gulung untuk sarapan pagi ini. Bukannya tidak pandai atau pun malas memasak, tapi memang hanya ini persediaan yang ada. Aku harus pandai menghemat uang untuk bertahan hidup.

Jika bertanya tentang keluarga ku yang lain, mereka sangat menentang untuk merawatku karena mereka menganggap ku sebagai pembawa sial. Kecuali paman kang, adik dari eomma yang sangat berbaik hati mau merewatku setelah tragedi mengenaskan di masa lalu. Tapi itu semua tidak berlangsung lama.