2. Jaket Tim

102 18 0
                                    

Hari ini Jaemin pergi hangout dengan Renjun. Entah kenapa memang dari teman-teman dekat Jaemin yang lain, Renjun masuk list pertama favorit Jaemin untuk diajak main. Selain easy going, kepribadian Renjun juga sangat menyenangkan. Renjun tak akan segan menceritakan segala hal pada Jaemin tentang gosip terbaru, bagaimana harinya berjalan, atau bahkan perasaannya.

Seperti sekarang,
"Kau taukan, Herin Seo teman sekelasku yang dari Inggris itu? Hari ini tiba-tiba dia bersikap sinis padaku karena si Hyunjin sialan itu keceplosan bilang kalau aku suka Jeno!"

Apa Jaemin merasa risih atau cemburu saat tau teman baiknya ini menyukai kekasihnya? Tentu tidak! Jaemin tahu Renjun itu tipe orang yang kalau suka ya suka saja! Syukur kalau terbalas, kalau tidak ya sudah!  Benar-benar tipe orang yang menempatkan pikiran logis jauh diatas sekedar emosi. Toh Renjun itu teman baiknya yang sering Jaemin ajak curhat juga kalau Jaemin ada masalah dengan teman-teman sekelasnya.

"Gara-gara itu saat presentasi sosiologi tadi dia mengacuhkanku saat aku bertanya padahal aku mengangkat tangan duluan dan bangku ku tepat berada di depan matanya! Sialan memang gadis itu tidak membiarkanku mendapat poin plus dari guru Hong!"

Jaemin tampak berpikir sebentar.

"Bukankah yang suka Jeno itu banyak? Kalau dia merasa terusik kenapa harus padamu njun? Kenapa tidak pada Koeun si ketua MPK saja yang terang-terangan menyukai Jeno? Lagipula kelas kalian kan sebelahan, pasti Herin lebih sering lihat Koeun mendekati Jeno"

"Tentu saja Herin tau! Herin mana pernah akur dengan Koeun! Apalagi kemarin lusa si Koeun menahan Jeno pulang dengan banyak alasan. Akusih ngobrol dengan Jeno hanya membahas persoalan tim, kalo lagi asik kadang terbawa ke pembicaraan pribadi"

Beda sekali memang dengan Jaemin yang kadang bahkan merasa canggung dengan pacar sendiri :( Jaemin mana bisa ngobrol seluwes Renjun.

"Eh, itu si Koeun?" Renjun berucap kaget setelah melihat pengunjung yang baru datang ke cafe tempat Jaemin dan Renjun singgah.

"Hah? Mana?"

"Jangan keras-keras Jaem! Tundukan kepalamu nanti dia bisa melihat kita!"

Koeun disana, berdiri di depan meja kasir dengan jaket warna hitam dengan garis-garis merah muda yang sangat familiar dimata Jaemin dan Renjun.

Tak lama setelah pelayan menyerahkan pesanan take away milik Koeun, Koeun langsung pergi dan membuat Renjun menghela nafas dalam.

"Kok dia bisa pakai jaket tim kita ya?" Jaemin bertanya heran, tentu saja dia tidak mau berbagi jaket yang sama dengan orang-orang yang dia tidak akrab.

Jaket tim kebanggaan anak ekstrakurikuler karate, dimana pemiliknya hanya golongan tahun Jaemin, dan alumni yang satu dan dua tahun diatasnya. Itupun yang memilikinya tidak banyak, Hanya 13 orang yang memilikinya termasuk alumni dan pelatih. Adik kelas mereka yang ikut karate-pun tidak ada yang punya.

Jaket itu dibuat khusus sebagai lambang solideritas dan kekeluargaan anggota ekstrakurikuler karate sekolah mereka. Jaket yang mereka banggakan saat mereka menuju arena pertandingan. Jaket hitam berkerah tinggi dengan garis pink dipundak, lambang organisasi nasional karate di dada kiri dan nama di bagian kanan dijahit dengan benang berwarna keemasan. Tak lupa lambang persaudaraan mereka di bagian punggung. Anak-anak karate sekolah lain sering menatap kagum dengan jaket kesayangan tim mereka.

Renjun tampak menggosok-gosok dagunya dengan mata memicing.
"Ada yang tidak beres nih! Coba aku tanya Hyunjin!"

Renjun
Hyunjin, kok jaket tim kita bisa ada di Koeun?

H

yunjin

Oh! Itu milik si Jeno, minggu lalu dipinjam sama Koeun!

Renjun

Kok bisa?


Renjun dan Jaemin menunggu sedikit lebih lama untuk balasan Hyunjin kali ini. Setelah beberapa menit, ponsel Renjun kembali berdering menunjukan notifikasi balasan dari Hyunjin.

Sebuah Voice note.

"Jangan marah ya, Ren. Minggu lalu waktu aku dan Jeno pulang telat setelah latihan karate, Koeun minta tolong Jeno untuk mengantarnya pulang. Habis rapat osis dan MPK dan sopirnya tidak bisa jemput katanya. Koeun juga bilang badannya sedikit tidak enak makanya dia pinjam jaket punya Jeno. Akusih tidak akrab dengan Koeun makanya aku diam saja!

Jeno sendiri juga biasalah anak itukan tidak enakan, mana Koeun juga meyakinkan banget! Akhirnya ya diantar pulang sama Jeno
Belum dikembalikan ya jaketnya? Akusih tidak tau kalau itu, jeno tidak cerita"

"Gadis ini licik sekali! Ketua MPK mana yang seperti ini! Memangnya dari banyaknya anggota osis dan MPK tidak ada yang bisa dimintai tolong?!"

Renjun marah! Tentu saja! Apalagi dasarnya anak ini juga pemarah Jaemin jadi tidak heran.

Tapi pada Jaemin, dibanding marah Jaemin malah sedih.

Kenapa Jeno tidak cerita? Kenapa Jaemin tidak tahu sama hal ini? Jaemin kan pacarnya Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Backstreet [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang