Irene bersama Wendy dan Yerim dan Jisoo yang baru sampai terdiam mendengar jawaban dokter, semua tampak terdiam membeku dengan air mata mengalir, Jennie terduduk lemas di lantai , dia menangis histeris dipelukan Jisoo.
Jennie mendorong Jisoo kemudian dia lari kedalam ruangan rawat adik nya, terlihat suster selesai melepas selang infus dan kabel di tubuh adik nya. Ia berada disamping adik nya menatap wajah pucat dengan tangan dingin seperti es, Jennie menggenggam tangan adik nya erat.
"Rosie, bangun dek buka mata kamu sayang, jangan tinggalin eonnie hiks,"kata Jennie menangis
Nafas nya tercekat serta dada yang terasa sesak saat menatap adik nya yang tak kunjung membuka mata, air mata semakin mengalir deras membuat pandangan nya terasa buram, sedangkan yang lain tak mampu berkata apa pun, kaki yang terasa lemas dan hati yang begitu terasa sakit dan menyesak kan dada hanya air mata sebagai jawaban atas kehilangan orang yang disayangi.
"ROSIE BANGUN HIKS, JANGAN TINGGALIN EONNIE, BANGUN HIKS," teriak Jennie histeris
Seulgi memeluk Jennie yang terus menangis dan mengguncang tubuh adik nya, berharap hanya mimpi namun kenyataan nya adik nya benar benar pergi untuk selamanya.
"Chaeng, bangun!! Kenapa lu ninggalin kita hiks, bangun Chaeng hiks, rasa nya sakit Chaeng hiks," Lisa menangis memeluk tubuh Rose
"Sabar Lisa, Jennie, kita ikhlaskan kepergian Rose, dia sudah tak merasakan sakit lagi, relakan Rose," ucap Irene tegar walau sebenar nya ia sangat rapuh dan hancur adik kandung nya pergi meninggalkan dia
Jennie pingsan di pelukan Seulgi, mereka hanya mampu pasrah dan merelakan kepergian Rose, suasana tampak sedih dan berduka, jam menunjukan pukul dua dini hari.
Semua larut dalam kesedihan, air mata terus mengalir dengan rasa sesak begitu menyakitkan kehilangan orang yang disayangi. Lisa dan Joy tampak diam termenung, pandangan mereka kosong, terlihat tangan yang mengepal erat menandakan bahwa mereka tampak emosi dan ingin membalaskan dendam terhadap pembunuhan adiknya.Para sahabat dan kerabat tampak turut hadir di pemakaman Rose, terlihat mata sembab serta hati yang turut terluka atas kehilangan sahabat terbaik mereka, suasana pemakaman tampak sangat ramai datang dari berbagai sahabat orang tua mereka.
"Sabar ya Irene, ikhlaskan kepergian adik kalian," ucap Minzy sahabat orang tua Irene
"Nee aunty, gomawo sudah hadir," ujar Irene
"Kalo begitu aunty pulang dulu," tutur Minzy
Irene hanya mengangguk kearah Minzy, para pelayat satu persatu mulai pulang kerumah masing masing tinggal lah para sahabat Jisoo dan Maknae sedangkan sahabat Seulgi, Wendy telah pulang karena ada pekerjaan.
"Chaeng, kenapa lu secepat itu ninggalin kita hiks," Ryujin menangis menatap makam sahabat nya
"Ini semua ulah Junghua cs bangsat, mereka yang membunuh Rose," kata Sinb emosi
Mereka mengepalkan tangan emosi, tak rela jika sahabat nya di bunuh, padahal Rose tak pernah jahat bahkan dia anak yang baik. Chanyeol tampak meneteskan air mata nya, dia merasakan sakit kehilangan orang yang dia cintai dan sayangi walau Rose belum pernah bicara atau tatap muka dengan nya, ia telah jatuh hati saat pertama kali melihat Rose di sekolah.
Langit mulai gelap dan mendung para sahabat mereka mulai bangkit dari jongkok nya untuk pulang karena hari mau hujan. Jennie hanya diam menatap kosong makam adik nya, air mata tak henti henti mengalir, hidup nya terasa hampa dan sangat sangat kehilangan adik tercinta nya karena hanya Rose yang manja dan selalu merengek pada nya.
"Joy, Lisa, yuk kita pulang hari mau hujan," ajak Winter
Lisa dan Joy mengangguk sedangkan yang lain hanya menurut, mereka menatap Jennie yang masih terdiam di depan makam adik nya. terlihat sangat memprihatin kan dan rapuh karena kehilangan Rose, Irene mendekati adik nya lalu jongkok mengelus pundak Jennie.
"Jennie, ayo kita pulang hari mau hujan Jen, ikhlasin dan relain Chae ya," kata Irene lembut
Jennie menggeleng,"Gue gak mau, kalian duluan lah pulang," lirih Jennie
"Jennie, eonnie tahu lu merasa sedih dan kehilangan Chae, tapi lu harus ikhlasin adik kita hm, kita akan balas perbuatan mereka Jen," ujar Irene tampak emosi
Jennie akhir nya menurut dan dia akan membalaskan dendam atas kematian sang adik, wajah nya terlihat tampak dingin dan datar, mereka akhirnya pulang kerumah masing masing.
Sesampai dirumah, Jennie langsung berlalu kekamar nya membuat yang lain hanya menatap sendu kearah Jennie, hati mereka masih sakit dan hancur.
"Gue bakal balas perbuatan nya, lihat saja gue gak akan tinggal diam," ucap Kai sebagai sepupu mereka
"Benar oppa, gue bakal bikin perhitungan atas kematian adik gue," sahut Joy
"Apa salah Rose sih sampai mereka tega bunuh Rose hiks," Yerim menangis
"Ntah lah, padahal Chaeng gak pernah bikin masalah pada mereka, tapi mereka malah bully Chaeng, gue eonnie yang gak berguna hiks," ujar Lisa menangis memukul diri nya sendiri
"Sudah Lisa, bukan salah lu, semua kesalahan Junghua sialan itu." lontar Jisoo emosi
Irene merasakan sedih teramat dalam bahkan ucapan adik nya masih ia ingat saat Rose bilang kalo dia udah gak ada, gak bisa manja lagi membuat hati Irene terasa sangat sakit dan hancur. Sekarang adik nya benar benar pergi meninggalkan diri nya selama nya, Disisi lain Jennie tampak duduk sambil menatap Foto adik nya, mengelus lembut dengan air mata, dada nya terasa berdenyut sakit saat mengingat semua perlakuan adik nya yang sangat manja dan selalu ingin bersama nya, Jennie menangis terisak, sungguh ini sangat menyakitkan bagi diri nya, mata sembab akibat menangis.
Dua minggu telah berlalu Jennie tampak dingin dan banyak diam dari pada bicara, terlihat cuek dan acuh. Kini mereka sedang makan malam bersama, suasana tampak hening dan tenang tak ada yang membuka suara hanya dentingan sendok dan piring, tak ada keceriaan dan suara teriakan dan berisik semenjak kehilangan Rose.
Kepergian Rose membuat semangat dan keceriaan mereka ikut terbawa hingga hanya ada wajah tampak sedih dan wajah tak bersemangat, setelah selesai makan mereka semua memilih kekamar masing masing, Irene yang mengerjakan tugas kantor sedangkan Seulgi dan Wendy mengerjakan tugas kuliah serta Maknae yang belajar di kamar mereka tak ada lagi kehangatan di dalam keluarga mereka.Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FAMILY (END)
Fantasy"Rosie bertahan lah, eonnie disini" "Cukup lu membully adik gue" "Salah dia apa hah?" baca aja kalo suka, kalo gak suka gak usah baca #Blackvelvet