1. Jendral, Hasya dan Dia

35 1 0
                                    

Enjoy🌻


~🌻🌻🌻~

Pagi ini cuaca sedikit mendung, kemungkinan banyak murid memilih mengendarai mobil pribadi mereka menuju sekolah ketimbang mengendarai motor yang dapat beresiko terkena hujan saat di jalan.

"Dedek Hasya yang paling imut kek marmut, nanti lu di jemput sama mang Bambang ya? Gue ada rapat pulang kuliah"

"Hmm" gadis yang sudah di ketahui bernama Hasya itu hanya membalas kalimat kakaknya dengan deheman tanpa mengubah atensinya dari layar ponselnya.

"Kalo di ajak ngomong liat ke orangnya dek" Hasya menghela napas lalu menatap kakak sulungnya itu dengan datar. "Nah gini kan enak dari tadi"

"JOVAN RAMBUT GUE UDAH RAPI" Hasya memekik setelah Jovan mengacak rambut adeknya itu.

_______________

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit akhirnya dua sejoli itu sampai di depan gerbang sekolah kebanggan mereka. Jovan juga adalah alumni dari SMA BUDI AGUNG.

"Jangan nakal, jangan jajan sembarangan, dan jangan-"

"Jangan ngoceh mulu kau udin. Assalamualaikum" Hasya keluar dari dalam mobil setelah menyela ucapan Jovan.

Jovan terkekeh lalu menggelengkan kepalanya "waalaikumsalam"

Hasya berjalan ke arah kelasnya dengan sedikit cepat karna bel sekolah hampir berbunyi dan juga ia sedikit malas jika harus bertemu dengan-

"MORNING AYANG HASYA-NYA AA' JENDRAL"

-Jendral Putra Harrison, siswa yang sudah menetapkan Nama Hasya sebagai pujaan hatinya.

Hasya menghela napas kasar lalu terus berjalan mengabaikan Jendral yang masih saja mengikutinya. Sampai mereka memisah dan masuk ke kelas masing-masing.

"Sya, hari ini ulangan matematika kan anjir? Suwer semalem gue sampe mimisan mikir rumusnya" Muntia Adijaya atau Mumun adalah sahabat Hasya dari orok hingga mereka tumbuh bersama menjadi remaja gadis yang cantik. "Lu belajar gak Sya?"

Hasya mengangguk lalu mengeluarkan kotak bekalnya membuat mata Mumun berbinar.

"Nasi goreng sosis bunda Tari" ucap Hasya dan Mumun bersamaan lalu mereka tertawa lepas.

~🌻🌻🌻~

"Baik anak-anak sekian dari bapak hari ini, bapak harap hasil ulangan kalian kali ini dapat membayar kerja keras kalian, sekian selamat siang"

"Siang pak"

Setelah pak Eko keluar dari kelas, sebagian penghuni kelas keluar menuju kantin karna sudah memasuki jam istirahat.

"Wanna go to canteen?" Tanya Mumun yang sedang membereskan alat tulisnya.

"Ay-"

"HASYA GUE HITUNG MUNDUR" teriak Vallo mengangkat tanganya tinggi-tinggi "lima,empat,tiga,dua,satu"

"HASYA CINTAKU MY LOVELY MY HEART KUY NGANTIN" Jendral berteriak lalu masuk kedalam kelas Hasya.

HASYA AND TWO POSSESSIVE BOY || 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang