[2/10]

6.2K 1.2K 177
                                    

Menyadari gelagat aneh sang istri, Seishu jadi merasa heran. Muncul pikiran absurd di kepalanya. Padahal dulu [Name] adalah gadis malu-malu in, tetapi kenapa sekarang ia justru malu-malu titan?.

"[Name]?" Panggil Seishu setelah satu piring berisi nasi lengkap dengan sayur dan juga lauk itu selesai di habiskan.

[Name] menatap Seishu yang duduk di depannya.

"Apa kau menyesal sudah menikah dengan ku?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Seishu. Laki-laki itu sudah beranjak, berniat pergi ke tempatnya bekerja. Bengkel doraken kun.

[Name] ikut berdiri, menyusul Seishu. Wanita itu memegang ujung baju Seishu, seraya menundukkan kepala. "Aku malu, denganmu."

Seishu membalikkan badan, terkekeh pelan saat mendengar jawaban sang istri. Bagaimanapun Seishu sendiri juga masih sedikit canggung jika dekat dengan [Name].

Tidak seperti dulu saat masih hanya sekedar berteman.

"Sama."

[Name] tertegun dengan jawaban Seishu. Kenapa malah jadi saling malu dan canggung?. Ternyata kehidupan setelah menikah memang benar-benar berbeda.

"Kalau belum siap, kenapa kau mengajakku menikah?"

Seishu mengedikkan bahu. "Pengen, kali?"

Atau mungkin karena besprend nya sudah nikah, Seishu jadi ikut-ikutan?.

"Seishu bodoh." Gumam [Name] lalu kembali masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Seishu yang masih berdiri di ambang pintu.

Seishu tertawa kecil, "Karena aku mencintaimu, itu alasan yang benar."

Menghentikan langkah kakinya, [Name] menoleh ke belakang. Terlihat Seishu yang masih senantiasa berdiri di ambang pintu, dan tersenyum ke arahnya.

"[Name], mau morning kiss tidak?"

𝐖𝐈𝐅𝐄 » seishuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang