Ini tentang Aveergos, geng motor yang diketuai oleh Leo,si cowok dingin bermuka datar yang sialnya tampan.
Dan 'trio aneh' sebutan untuk geng yang terdiri dari Ajeng,Ica,dan Rere.
Rere,si cewek tengil dan babar.
Ica,si cewek polos penggila warna kun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hay,guys!!
Aku kombekk
ada yang nungguin Aresya ga sih?😭
Maaf banget ya,udah dua mingguan ini ga nulis. Karna aku nyiapin naskah buat ikut event cerpen nasional😭,gue tau minim menang karna tulisan gue juga b aja wkwk,t-tapi entah kenapa pengen nyoba aja:)
Dan yang pasti--aku pribadi kurang puas sama yang aku tulis..
Aku bakal coba lebih baik lagi kedepanyahehe..
Jangan lupa vote sama komen sebelum baca jika kalian suka sama cerita ini..
Karna vote dan komen kalian itu berharga buat aku kedepanya:)..
______________
Kau seperti semburat air dari dua arah,yang dapat memadamkan api dalam satu waktu.
___________________________
Woii,itu sebenernya bagian dari puisi gue buat event Ahaha😭
Karna otak dangkalku hari ini susah mikir,jadi yaudah..
***
Hari ini adalah hari bahagia untuk Rere. Iya,hanya Rere,karna tidak bagi Leo.
Rere dan Leo saat ini tengah duduk berdampingan dengan satu kain yang menutupi kepala mereka.Senyum konyol dari wajah Rere tak pernah luntur sedari tadi.Berbeda lagi dengan Leo, ia meremas tanganya gugup,tak ada senyum yang menghiasi wajah yang sialnya memang terlihat tampan hari ini.
Leo menghela napasnya,sebelum mengucapkan kata-kata sakral yang sangat ia benci"Saya terima nikah dan kawinya Aresya zevansya binti Brama nethara dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai"
Fyihhh,Leo dapat bernapas lega kali ini.
"Bagaimana para saksi,sah?"
"SAHHHH!"diantara para tamu yang ada,hanya teriakan Bagas dan Devan yang terdengar sangat nyaring.
Bahkan kedua pria itu kini sudah berdiri dan berjalan kearah stand makanan sembari berjoget ria.
Tak hanya Bagas dan Devan,Ica saat ini juga terlihat tengah menarik pergelangan tangan Ajeng menuju stand makanan.Ajeng terlihat menolak,tapi lama kelamaan ia tetap menuruti keinginan anak SMA yang seperti bocah ini.
