POHON RINDU

15 6 0
                                    


Oleh: Nindy Syakira

Hari-hari kini berlalu dengan syahdu, tak tahu malu
Sedang diri yang rindu hanya bisa mentap sendu
Pada tiap kelabu yang menggantung di ranting-ranting pohon sedu
Menumpuk tak menentu hingga menjelma kayu rapuh
Lalu rayap-rayap mengambil alih menambah pilu

Di sisi jalan yang penuh duka nan mengharu biru
Pohon rapuh itu kini diporak-porandakan badai duka tak menentu
Dengannya daun-daun hijau; bahagia terenggut tak bersisa
Padahal kemarin bunganya muncul hampir saja menjelma buah segar
Lantas seorang gadis di balik jendela rumah seberang jalan tertawa mengolok-olok

Pasal harapan masih setia menjelma angan tanpa akhir
Melangit bersama riuh angin-angin semilir
Tuhan ... kapan hujan lebat akan turun membawa berjuta rasa?
Agar akar kembali menyerap bulir-bulir nutrisi pada humus
Kemudian menumbuhkan batang kuat nan kokoh juga memperbaiki ranting-ranting nyaris patah; putus

Tuhan ... jika boleh menambah satu harap untuk diboyong anila
Tolong datangkan setelah hujan sebuah pelangi nan indah
Agar segala yang kelabu memiliki rona baru
Dan tiap orang termasuk diri ini tak berhak mencerca jarak tempuh
Juga semuanya nanti tak kembali menyalahkan waktu

Sumbawa, 20 Juli 2021






















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sua Bercerita  [Kumpulan Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang