Sea her

6 1 0
                                    

Rambut hitam panjang yang tergerai itu tertiup oleh angin sepoi-sepoi yang menyejukkan, kakinya terus melangkah dengan perhatian yang masih tertuju pada amplop coklat yang baru saja dia terima dari kepala sekolah setelah sebelumnya gadis itu dipanggil ke ruangannya. Wajah datar yang biasa dia tampilkan kali ini terlihat sedikit murung. Celine, nama gadis yang saat ini memutuskan untuk berhenti pada sebuah bangku di salah satu bangku di taman sekolah yang mulai sepi karena siswa yang lain tentu sudah masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran seperti biasanya.

Dengan perlahan dia membuka amplop coklat yang dia pegang sedari tadi, nampak kertas putih di dalamnya, Celine pun membuka kertas putih yang merupakan inti dari kegusaran yang sudah dia tebak mungkin akan menyulitkan dirinya. Tertera deretan angka dengan nominal yang tidak sedikit tertulis rapi di kertas itu. Seketika Celine terdiam, "apa yang harus aku lakukan?" gumamnya pada dirinya sendiri.  Setelah cukup lama termenung, atensinya buyar ketika suara bel pulang sekolah berbunyi. Hampir satu jam dia duduk termenung dan tidak menghasilkan apa-apa. Akhirnya,Celine pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tas dan tentu amplop coklat itu sudah dia simpan rapi.

Celine menunggu guru dan teman teman kelasnya keluar dari balik salah satu celah di koridor kelasnya,dan setelah dirasa sudah aman dia baru masuk dan mengambil tasnya dengan terburu buru, dia harus segera sampai di toko swalayan tempat dia bekerja sebelum bos nya marah dan uang gaji nya dipotong.

Malang, tiba-tiba hujan deras turun tanpa pertanda.Celine berlari menuju halte bus di dekat sekolah tapi bus nya terlalu ramai dan penuh oleh orang-orang yang segera masuk menghindari hujan hingga Celine tidak kebagian masuk, karena jika menunggu bus yang selanjutnya tiba akan memakan waktu yang lama maka Celine memutuskan untuk membuka payung yang selalu dia bawa dalam tasnya dan dengan setengah berlari dia melewati gang-gang sempit agar bisa sampai di swalayan lebih cepat.

"Aishh, kenapa hari ini aku sangat sial" keluhnya sambil terus mempercepat langkahnya, karena hujan yang deras hampir seluruh bajunya basah meskipun menggunakan payung. "Tak apa aku bisa pinjam baju untuk karyawan setelah aku sampai nanti" monolog Celine ketika sekilas memandang baju dan rok seragamnya yang basah kuyup,untung besok hari libur.

Sampai di gang sempit terakhir sebelum sampai di persimpangan jalan besar menuju swalayan, sayup sayup Celine mendengar suara rintihan. Langkah Celine terhenti, jantungnya berdegup kencang, ini hampir malam di gang yang sempit dan sepi dibawah derasnya hujan, pikiran Celine jelas berkecamuk apakah ada hantu atau makhluk mengerikan yang akan menampakkan dirinya didepan Celine ? Dengan langkah yang sedikit gemetar, dia terus melangkah dan suara rintihan itu semakin jelas, kali ini ketakutan Celine benar-benar menjadi, dia terkejut hingga reflek menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata yang tak bisa berbohong, ketakutan.

"Akhhhhh...." Pekiknya pelan dan tertahan.

TBC

Tolong voting dan comment biar makin semangat lanjutin ceritanya, ga susah kok dan ga bayar. Terimakasih,big laaff chantrea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ColdestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang