04

112 12 2
                                    

• • •

You don't realize the power they have
Until they leave you and you want them back
Nothing in this world prepares you for that

• • •

" kau baik baik saja? "

" ya "

" kau benar benar gila "

" ya kau benar "

woozi atau sering dipanggil ujik, menutup wajahnya frustasi. di balik tumpukan kertas di meja kerja, ujik mengacak rambut frustasi.

" apa jun melakukannya? "

" jun? apa maksudmu? " " a-ah jun.. "

ujik menatap pria di hadapannya itu dengan tatapan tajam, berharap ekspetasi liar tidak dibenarkan lawan bicara.

" dia membantuku menggunakan tangan "

" kau sudah gila " pekik ujik kesal

wonwoo tertawa melihat reaksi ujik, ia tak ambil pusing perihal pendapat ujik padanya.

wonwoo terdiam mengingat kejadian semalam. jahat memang, wonwoo menyadarinya. ia menyadari perasaan Jun untuknya sejak lama. perasaan yang tentu tak bisa wonwoo balas meski ia dipaksa untuk itu. Jun terlalu baik untuk wonwoo, cheesy memang tapi itu adalah kebenaran yang tidak bisa wonwoo ubah.

segala hal tentang Jun rasanya seperti keberuntungan. keluarga yang baik, kehidupan yang baik, ia dikelilingi hal baik kecuali kehadiran wonwoo pada hidupnya.

" kau tidak berpikir macam macam bukan? "

" apa aku segila itu? "

" ya kau memang gila "

tawa wonwoo menulari ujik, keduanya tertawa kecil.

" aku akan melamar kerja " ucap wonwoo singkat yang berhasil membuat lawan bicara terkejut.

" kau?? seorang jeon wonwoo? melamar kerja? wah hebat sekali. apakah matahari terbit dari barat? "

" bukankah matahari memang terbit dari barat? "

" hah? benarkah? aku lupa di mana barat dan timur " lagi lagi tawa terdengar mengisi ruangan.

wonwoo menatap wajahnya dalam foto berbingkai di meja kerja woozi. wajah terhias bandage itu tengah tersenyum manis menatap kamera. wonwoo saat masa remaja selalu terhias luka dan lebam namun tak ada yang peduli selain mereka. meski hanya mampu membantu menutupinya, hal itu sudah cukup membuat wonwoo tersenyum kala itu.

" bunda menelponku menanyakan kabarmu " wonwoo hanya ber oh ria kala mendengar ucapan woozi.

ia tidak peduli jika boleh jujur

menyadari wonwoo enggan membahas anggota keluarga, ujik mengalihkan pembicaraan dengan bertanya.

" perusahaan mana kau ingin kerja? mengapa tidak di sini? "

Limerance : tentang nestapa bersua gembiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang