Rindu

Ketika ku berfikir tidak berjumpa akan membuatku lupa akan dirinya

Ku menyadari bahwa itu salah

Semuanya baik – baik saja pada awalnya

Ku bisa melakukan apapun tanpa kehadirannya

Hingga akhirnya ku melihat namanya muncul di sosial media

Lalu wajahnya

Diikuti dengan suaranya

Saat itu juga ku menyadari ku merindukannya

Ku rindu lelucon – leluconnya

Aku juga rindu ocehan – ocehan tidak bermakna darinya

Apakah aku benar – benar mencintainya?

Atau hanya merindukan keberadaannya?

Jujur saja aku benar – benar tidak mengerti

Yang ku tahu aku ingin ia selalu berada di sisi