Home-Part 03

394 70 43
                                    


Halo semua Readers-nim
Sorry, kalo aku baru update sekarang. Jujur aja sih, pas waktu liat Vomen nya kurang banget, dari yang biasanya. Jadinya Aku nggak semangat lanjutin cerita ini.... 😥😥😣

Sebenernya gratis loh, cuman baca doang terus Vote deh. Itung-itung buat nyemangatin sang penulis aja. Nggak minta bayaran apapun kok.

Beda lagi kalo yang di novelToon. Vote itu menguntungkan sang penulis, bisa jadi pundi-pundi. Nah, kalo di wp kan nggak. Padahal gratis.. ceritanya juga nggak di kunci lagi.

Jadi buat para pembaca, tolong.... Minta tolong sama si jempol tangan buat klik 🌟 di pojok sebelah kiri.  Thanks youuu~~~~ 🌫️🌫️🏅🏅♥️♥️

===========================================
                                     Happy Reading
===========================================

Di taman belakang panti asuhan 'Cinta' terlihat tiga orang lelaki, lebih tepatnya dua orang remaja sedang menindas satu orang bocah. Jung Hoseok dan Park Jimin, keduanya sedang memperlakukan bocah malang Min Yoongi dengan tidak manusiawi.

Yoongi selalu diperlakukan buruk oleh dua remaja itu. Dan kepala panti maupun anak-anak lainnya tak tau soal ini.

Banyak hal yang menyakitkan hati Yoongi atas perlakuan Hoseok dan Jimin. Salah satunya adalah membersihkan sepatu mereka, bukan dengan sikat melainkan dengan lidah milik Yoongi. Sedangkan kedua pelaku hanya tertawa terbahak-bahak, tanpa memperdulikan betapa sakitnya hati Yoongi diperlakukan seperti budak.

Plak!

Pukulan telak pada kepala Yoongi.
"Pijat yang benar, bodoh!"

"Ahahaha ... Enak sekali punya orang bodoh sepertimu, Yoon. Bisa kuperintah apapun yang aku mau.. hihi" ujar Hoseok dengan santai. Saat ini ia sedang berbaring disebuah kursi panjang, kedua kakinya berada di pangkuan paha Yoongi yang sedang memijat kaki Hoseok.

Jimin datang, ia menarik Yoongi untuk duduk dibawah kursi panjang. Tangan kanannya mencengkram surai hitam legam milik Yoongi.
"Heh! Dimana semua makanan dan baju bagus pemberian si bahu lebar mu itu! Jangan kau berani menyembunyikan nya!"

Yoongi hanya terisak, dan hal itu membuat Jimin kesalnya minta ampun. Dengan teganya ia mendorong Yoongi.
"Ck! Menyebalkan! Akan kucari nanti sendiri di kamarmu! "

Hoseok menatap Jimin datar . " Jim, kau ini. Aku sedang enak-enak dipijit. Kau malah buat dia menangis.. kan jadi berabe.. haish!"

" Ah, aku tak peduli! " Balas Jimin lalu pergi

" Hiks..hiks.. a..aa.."

Mendengar isakan dan suara tak jelas Min Yoongi, membuat Hoseok memandang aneh. Ia mendekatinya dan berkata .." suaramu mengganggu! Bicaramu juga tak jelas. Kalau bisu..ya bisu aja. Jangan sok sok an..mau bicara! Menyebalkan!"

Hoseok pergi meninggalkan Yoongi seorang diri. Tanpa peduli keadaannya maupun perasaannya, Yoongi sangat menderita. Apalagi usianya yang baru 12 tahun. Bocah malang ini benar-benar butuh pelindung.

.....

Keesokan harinya

Tuan dan Nyonya Kim, serta putra semata wayangnya kini dalam perjalanan menuju sebuah tempat yang sering mereka kunjungi setiap bulan, lebih tepatnya hanya Tuan dan Nyonya Kim saja. Sedangkan putranya hampir setiap hari.

" Appa cepatlah sedikit! Jin tak sabar ingin bertemu Yoongichi~~ " rengek putra tunggal Kim Seokjin.

"Aigoo.. uri adeul, sabarlah sedikit. Hum?" Ny. Kim mengusap surai putranya

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang