[3/5]

2.2K 392 15
                                    

Hujan.

(Name) ingat, Senju tidak pernah mau terkena air hujan. Saat ini, Senju sedang apa, ya? (Name) rindu bertemu Senju.

Kemarin Senju sedang sibuk dengan gangnya. Ya, resiko jadi ketua, sih. (Name) sudah tahu, Senju memimpin ---Gang Brahman--- salah satu gang terkuat dari tiga dewa.

(Name) kadang mengkhawatirkan Senju. Berurusan dengan berandalan itu sangat mengerikan. Tapi (Name) malah dekat dengan ketuanya. Hadeh, (Name)-(Name).

Mau bagaimana lagi, (Name) jatuh cinta pertama kalinya saat tidak sengaja bertemu dengan Senju.

Saat itu, Senju menolong (Name) dari para berandalan yang ingin berbuat jahat pada (Name). (Name) dibuat kagum oleh Senju. Meski sendirian, Senju dengan berani mengalahkan para berandalan itu.

Dari situlah bermula kedekatan (Name) dan Senju. Apa lagi mereka sering berpapasan di jalan yang sama. Rumah mereka memang tidak searah. Tapi Senju memang cukup sering lewat di daerah rumah (Name).

Senju sangat baik pada (Name). Senju mengenalkan (Name) pada teman-temannya---gang Brahman--- (Name) sebenarnya sangat canggung. Tapi gang itu ternyata berisi pelawak sangar. (Name) kadang tertawa jika mengingat mereka.

"(Surname)-san, kau masih belum pulang?" Salah seorang teman kelasnya menyapa (Name). Dia bernama Ryota.

"Seperti yang kau lihat, Ryo-san." (Name) tersenyum canggung.

Ryota-- salah satu orang yang menyukai (Name). Walau sudah berkali-kali ditolak oleh gadis itu.

"Saa, aku akan menemanimu sampai hujan reda." Ryota membuka jaketnya dan menyampirkan di bahu (Name).

"Ryo-san, kau tak perlu repot-repot." (Name) ingin melepas jaket milik Ryo.

"Sekali ini saja (Surname)-san. Aku hanya ingin membantumu."

"Arigatou nee, Ryo-san." (Name) terpaksa karena merasa tidak enak.

(Name) memainkan ponselnya mengirimi pesan ke Senju. Sebelum Ryo datang, (Name) sudah berkali-kali menghubungi Senju tapi tidak diangkat. Senju sepertinya sangat sibuk.

Suasana menjadi canggung. (Name) ingin segera pergi dari sini. Ryo semakin mendekatkan dirinya pada (Name). Bahkan tangan lelaki itu mulai bergerak ingin menyentuh tangan (Name).

"Senju," lirih (Name) menunduk dalam.

"(Name)," panggil suara yang terdengar familiar di telinga (Name).

Ryo yang menyadari ada orang lain segera menjaga jarak dari (Name). Dalam hati, Ryo mengumpat. Momen berharganya bersama (Name) berantakan. Padahal tinggal sedikit lagi.

"Senju!" (Name) berseru senang.

Senju melepas jaket yang tersampir di bahu (Name) dan memberikan pada Ryo. Senju nemberi kode agar Ryo segera pergi dari sini. Ryo yang tahu siapa Senju segera minggat sebelum dirinya dihabisi.

"Aku merindukanmu tahu." (Name) memeluk Senju.

"Aku juga," balas Senju.

"Mari kita pulang, (Name)." Senju menggenggam tangan (Name).

(Name) mengangguk. Sepayung berdua dengan Senju tidaklah buruk. (Name) suka apa pun jika bersama Senju.

***

"Dari mana saja beberapa hari belakangan ini?" (Name) mendonggak ketika Senju tengah mengeringkan rambut (Name) yang sempat terkena air hujan.

"Aku sibuk. Maaf, tidak mengabarimu."

"Jangan menghilang lagi. Kabari aku lewat pesan saja jika tidak sempat menelpon. Aku khawatir." (Name) menangkup wajah Senju.

Senju perlahan mengecup bibir (Name) dengan lembut sebagai jawaban. (Name) membalasnya

Hujan di luar semakin deras. Senju dan (Name) tertidur berdua di atas tempat tidur (Name), dengan senyuman yang terpatri di wajah keduanya.

Sofia || Senju x FemReader✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang