00

48 13 0
                                    

  "Temu yang tak terencana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Temu yang tak terencana"

Katanya mantan, kok masih sayang? Eh.





Pertemuan mereka jauh dari kata sempurna, Hoseok tak sengaja bertemu dengan mantannya di salah satu pusat perbelanjaan di kota Seoul. Netranya masih hafal dengan ciri-ciri raga seseorang yang pernah menjadi kekasihnya itu, alih-alih pergi menjauh. Ia malah mendekat, hatinya sedang berdebat dengan pikirannya.

'sapa atau nggak ya?' adalah pertanyaan yang belum ada jawabannya di kepala, sebenarnya gampang. Hoseok bisa saja pergi, buat apa kembali menyapa masa lalu? Tapi dari awal hati dan pikirannya tidak selaras, tungkai kakinya melangkah mantap pada raga yang di tuju.



"Hai,"

Tepukan pelan ia awali dengan ragu, satu kata yang sukses membuat matanya membulat lucu. Lelaki yang ia sapa tadi menoleh, menatap hoseok lekat tanpa jeda. Yang di tatap kan jadi jedag jedug perasaannya,

"Iya?" Hanya satu kata yang jadi jawaban, lelaki yang berstatus mantan kekasihnya itu masih sama seperti dulu, pikirnya. Jawabannya akan slalu singkat jika bertemu dengan orang baru, tapi kan aku bukan orang baru, pekiknya dalam hati.

"Aku pikir kamu nggak bakal amnesia deh, baru juga setahun putus." Cicitnya, dengan suara pelan di keramaian para pengunjung yang berlalu lalang memilih keperluan mereka. Lelaki itu mengernyit heran, tidak begitu mendengar perkataan lawan bicaranya.

"Saya tidak begitu mendengar, anda tadi bicara apa?"

Tuhkan, lupa. Kesal Hoseok, masa satu tahun putus bisa cepat bikin pikun sih. Kalo gini kan Hoseok jadi malu sendiri.

"Udahlah lupain," Hoseok jadi ingin buru buru pergi, tidak mau berdiam lebih lama. Buat malu sendiri nantinya, maka dengan langkah yang terasa berat ia berbalik arah. Percuma juga mantannya tidak mengingatnya.

"Padahal kan sudah 3 tahun bersama, masa lupanya secepatnya itu. Eh,"

Ada tangan yang menggenggam tangannya, sangat pas di rasa. Hangat tapi membuka memori lama. Mata serupa varsha yang begitu teduh untuk kembali ia tatap di balik gersangnya perasaan yang menetap.

"Saya tidak pernah lupa," ujar sang lelaki, membuka masker yang di pakai Hoseok. Awalnya ia memang tidak begitu mengenalinya, karna Hoseok memakai masker. Tapi sesaat setelah netranya menangkap kembali mata teduh itu, ia mengingatnya. Mengingat kembali raga yang dulu selalu ia dekap erat, dalam rengkuh paling hangat. Yang sekarang hanya menjadi seutas kenangan yang akan selalu ia simpan.

"Namjoon," panggilnya pelan, lelaki itu Namjoon. Yang pernah hoseok damba, yang pernah menjadi tempatnya pulang. Sebelum semuanya hanya tinggal kepingan memori yang ia bawa dalam perjalan mencari tujuan.

"Aku pikir kamu lupain aku." Lanjutnya, lelaki itu hanya tersenyum simpul.

"Tidak pernah, saya tidak pernah lupa. Cuma tadi saya tidak bisa mengenalimu karna kamu memakai masker."

"Kok saya, sih. Emangnya harus secanggung itu ya?"

"Jadi maunya seperti apa?"

"Aku dan kamu aja, lebih enak."

"Baiklah."

"Kabarmu gimana?"

Namjoon menatap Hoseok lekat, mengamati pelan-pelan raga yang pernah mengisi harinya itu. Tidak terburu-buru ingin menjawab, mereka masih berdiri di tengah keramaian. Tidak berani membuka suara untuk mengajak salah satunya duduk sambil berbincang, hanya menikmati temu yang tak direncanakan.

"Kabarku baik, masih sama seperti pertama kali bertemu denganmu."





Dilakoni oleh

Kim Namjoon

Dalam hidupnya, ia tidak pernah menuliskan orang lain sebagai tokoh utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hidupnya, ia tidak pernah menuliskan orang lain sebagai tokoh utama. Hidupnya selalu tentang gelap, karna putihnya sudah habis di makan kecewa.



Jung Hoseok

Pemuda yang punya banyak kata, hanya saja setiap katanya tidak bisa menyelamatkan sebuah cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda yang punya banyak kata, hanya saja setiap katanya tidak bisa menyelamatkan sebuah cerita.






26 Juli 2021






Haloo, setelah setahun lebih hiatus akhirnya aku balik dengan cerita pendek yang semoga bisa jadi bacaan ringan buat pencinta namseok atau hobi bottom.

Jangan berekspektasi penuh sama alur atau gaya penulisan karna aku masih pemula 🤧

Jika berkenan bisa tinggalkan jejak, komen atau vote yaa! Thank youu..

Tadinya mau pake Hoseok gif juga, tapi gak bisaa;(

BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang