Jangan lupa tinggalkan jejak ^^
VOTE DULU BIAR NGGAK LUPA!!!
💚💚💚
[note: bijaklah dalam memilih cerita. meski tidak mengandung adegan 21+ tetapi cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar dan kegiatan yang merusak moral]
Happy reading!
×××
"Sialan- LO BUTA?!" pekik seorang gadis saat ada seseorang yang tidak sengaja menumpahkan minuman pada seragam bagian atasnya.
"M-maaf gue nggak sengaja" gugupnya.
"Nggak, lo pasti sengaja kan?!" tandas gadis itu.
Dia spontan menggeleng. "B-beneran gue nggak sengaja... maaf"
Gadis itu mendecih, lalu berjalan mendekat ke arah gadis berkacamata bulat dimana orang itu yang menumpahkan minuman pada seragamnya. "Lo tau kan, konsekuensinya kalo udah berurusan sama gue?" kata gadis itu sambil tersenyum jahat.
Gadis berkacamata bulat itu menunduk takut. Tak berani menatap gadis di depannya itu. "M-maaf, gue bakal tanggung jawab kok. Seragam lo bakal gue cuciin... n-nanti pulang sekolah gue ambil seragam lo"
"Mmh... gimana ya?" gadis itu membuat gestur sedang berpikir.
"Gue maunya diganti... bukan dicuci. Lo– mampu nggak?"
Gadis berkacamata langsung mendongak menatap gadis itu.
"Kenapa? Gak mampu ya?" tanya gadis itu sambil tersenyum remeh. "Ya iyalah gak mampu, orang lo sekolah di sini berkat beasiswa... semua gratis. Termasuk membiayai lo yang beban ini"
"Gimana kalo beasiswa lo gue cabut buat gantiin seragam gue?" tanya gadis itu, tentunya dijawab gelengan dan menatapnya memohon.
"See... karna lo gak bakal ganti seragam gue, jadi–
–berlutut!" titah gadis itu yang lalu dilakukan oleh gadis berkacamata.
Tak lama, tumpahlah jus leci di atas kepala gadis berkacamata. Siapa pelakunya? Oh tentu gadis itu.
Tidak ada yang berani menolong. Semua orang yang berada di kantin hanya menatap iba gadis berkacamata itu. Percuma saja menolong, pun nanti yang ada si penolong pasti bernasib sama dengan gadis berkacamata.
"Kayaknya kurang deh..." monolognya. Setelah itu dia mengguyurkan semangkuk soto yang masih penuh belum dijamah sama sekali pada gadis berkacamata.
Paket komplit. Lengketnya jus leci dicampur dengan kuah kuning soto yang sulit sekali hilangnya pada seragam putih.
"Ahdara Y/n- LO GILA HAH?!"
Gadis bername tag AHDARA Y/N N. itu menoleh. "Ouh... pahlawan kesiangan dateng"
Seorang laki-laki menatap nyalang gadis yang telah membuat kekacauan itu.
"Keterlaluan banget lo! Dia gak sengaja numpahin es teh diseragam lo, dia juga udah minta maaf. Kenapa lo bales sampe segininya" kata laki-laki sambil membantu gadis berkacamata berdiri.
"Emang gue peduli? Toh itu juga udah jadi konsekuensinya" balas gadis bernama Y/n itu acuh tak acuh. "Daripada gue cabut beasiswanya"
Lantas, laki-laki itu menatapnya. "Lo udah kelewat batas dan lo sering buat kekacauan"
"Terus... lo mau ngadu gitu?"
"IYA!"
"Lo yakin? Nanti yang ada malah omongan lo dianggep angin lewat, Pranadipta Doyoung Mahesa" kata Y/n diakhiri dengan menyebut nama lengkap laki-laki itu.
"Udah, biarin napa sih dia. Nyusahin aja idupnya, mending sama gue"
"Baru pertama kali gue liat manusia yang gak punya ati kayak lo!" katanya terakhir sebelum pergi bersama gadis berkacamata meninggalkan Y/n.
"Hey, because my heart is for you alone, Doyoung!" seru Y/n sambil tertawa jahat. Tak dihiraukan sama sekali oleh Doyoung.
Ketika dia melihat laki-laki lain berdiri didekat pintu masuk kantin, dia tersenyum menatapnya dan bergumam. "Of course my heart is for you, Taeyong..."
Pranadipta Doyoung Mahesa
“ gue sukanya yang natural dan sederhana, bukan modelan lo yang tukang bully. gak cocok bersanding sama gue ”
Araffan Taeyong Sayudha
“ gue belom bisa move dari yolanda. kalo lo mau jadi pelampiasan gue ya gak masalah ”
Ahdara Y/n Nandita
“ kalo bisa dua, kenapa harus satu? ”
YOU ARE READING
Letting Go And Regret
Teen FictionAda waktu dimana yang dia sia-siakan akan bahagia dengan orang lain, pada akhirnya. • " gue cantik, gue kaya, gue pinter, gue serba bisa... anehnya, kenapa lo nggak ngelirik gue disaat semua orang mengidam-idamkan gue jadi pendamping mereka. malahan...