Jangan lupa tinggalkan jejak ^^
VOTE DULU BIAR NGGAK LUPA!!!
💚💚💚
[note: bijaklah dalam memilih cerita. meski tidak mengandung adegan 21+ tetapi cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar dan kegiatan yang dapat merusak moral]
Happy reading!
×××
"Doyoung!"
Yang merasa dipanggil namanya hanya bisa memutar bola mata malas.
"Doy, ihh! Gue manggil elo"
Doyoung tetap tak menghiraukannya. Ia lanjut berdiskusi bersama beberapa kakak kelas perempuan di gazebo.
"Hellow~ lo tuli?"
Doyoung yang mulai jengah dengan kehadiran seseorang yang bagi dia mengganggu, pun, meminta izin pada kakak kelasnya untuk menyelesaikan masalahnya.
"Duh– lo bisa pelan nggak sih, Doy?!" ringisnya sembari memukul-mukul tangan Doyoung yang mencengkeram kuat lengannya.
"Mck. Y/n, lo ganggu tau gak!" sentak Doyoung.
"Bisa gak sih lo jangan ganggu gue?!"
Dengan muka tak bersalahnya Y/n berkata. "Gak bisa..."
Doyoung yang frustrasi pun hanya bisa mengacak-acak surai rambutnya. Tak mungkin kan jika dia mencakar muka gadis di depannya itu.
"Kenapa sih, Doy..."
"Stop, deketin gue! Lo tau gak– gue itu risih!!"
"Lah... mereka deketin lo" katanya menunjuk beberapa kakak kelas perempuan tadi. "Dan, lo biasa aja tuh"
"Beda konteks– hshshs"
"Gue sayang sama lo! Jadi gue deketin elo"
"Bullshit!"
"Elo juga deketin Taeyong. Apa itu yang dinamakan sayang? Plis lah, lo jangan serakah"
"Lo cemburu liat gue deket sama Taeyong? Apa lo menjamin, elo bakal sayang balik ke gue saat gue jauhin Taeyong?"
Doyoung terdiam membisu. Dan Y/n tau itu.
Dengan tergagap, Doyoung berkata. "L-lo bukan tipe gue. Gue gak suka fancy girl, gue gak suka clubbing, gue gak suka cewek yang hobinya cari masalah, gue gak suka cewek yang berperilaku semena-mena, dan gue gak suka lo"
"Karna apa? Karna hal yang gue gak suka itu ada semua dalam diri elo!" sambungnya.
Raut muka Y/n berubah datar. "Tipe lo kayak apa? Pendiem? Anak yang lo tolong kemaren itu pendiem. Tipe lo kan? Tapi sayang... dia kupu-kupu malam. Cantik? Pinter? Kaya? Apa lo buta, Doy? Lo nggak liat di depan lo ini ada cewek yang diidam-idamkan para adam"
"Ah... gue tau. Pasti tipe lo si Indri itu kan? Anak BAHASA 3. Yang katanya lemah lembut dan lugu. Cih, tipe lo rendahan banget. Lebih rendah dari gue" kata Y/n yang melakukan penekanan di kata terakhir.
Sabar itu ada batasnya. Dia bukan Kun di mana banyak orang yang gak suka dia tapi masih dia senyumin manis gitu aja.
"INI YANG GAK GUE SUKA DARI LO! Kasar, gak bisa jaga omongan, merasa paling tinggi, dan lo suka caper. Apa lo nggak sadar? Perilaku lo ini yang buat gue nggak suka dari elo!"
Doyoung kesel setengah mati. Dia nggak tau apa tujuan Y/n nyamperin dia. Karna nggak bisa nahan amarahnya lagi, akhirnya dia luapin. Bahkan ngebuat kakak kelas yang tadinya fokus berdiskusi, noleh ke mereka.
"Berarti... kalo gue mau berubah, lo mau sama gue?" tanya Y/n dengan raut wajah polosnya.
"Lo tuh ya–"
"Y/N! Dicariin bu Laila" seru seseorang dari lantai atas gedung biru. Kemudian dibalaslah dengan mengangkat salah satu tangannya dan membuat gestur 'oke'.
Y/n menatap Doyoung dengan lembut. Tangannya terulur untuk menyentuh pipinya. Lalu dicubitlah pelan pipi agak berisi itu.
"Doy, kamu ganteng kalo lagi kesel gini..."
"Aku nyamperin kamu cuma mau bilang... aku itu cemburu. Jangan terlalu akrab dan deket sama Indri, aku gak mau kamu sakit hati"
"Kamu nggak tau jelas tentang latar belakang Indri. Udah ya... aku dipanggil bu Laila. Kamu semangat diskusinya" setelah mengatakan hal tersebut, Y/n langsung pergi menuju kelasnya.
Sekuat itu ya pelet Y/n. Bahkan seorang Doyoung yang anti-skinship sama perempuan nggak nolak tuh waktu pipinya disentuh. Terlebih lagi orang yang nyentuh itu orang yang gak dia suka. Iya, siapa lagi kalo bukan Ahdara Y/n?
Lo-gue jadi aku-kamu. Mana kuat Doyoung!! Hatinya sekarang mah lagi dag-dig-dug serrrr...
To be continue.
Indri Saraswati , XI BAHASA 3
YOU ARE READING
Letting Go And Regret
Fiksi RemajaAda waktu dimana yang dia sia-siakan akan bahagia dengan orang lain, pada akhirnya. • " gue cantik, gue kaya, gue pinter, gue serba bisa... anehnya, kenapa lo nggak ngelirik gue disaat semua orang mengidam-idamkan gue jadi pendamping mereka. malahan...