O2: Clubbing

31 17 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ^^

VOTE DULU BIAR NGGAK LUPA!!!

💚💚💚

[note: bijaklah dalam memilih cerita. meski tidak mengandung adegan 21+ tetapi cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar dan kegiatan yang merusak moral]

Happy reading!

×××






























Malemnya, waktu Y/n sibuk melakukan ritual wajibnya tiba-tiba dia dapet notif. Yang langsung membuatnya menghela nafas.



🌹❤

| ke the rose skrg.
20.49

ok, otw... |
20.49



Niat awal dia mau maraton drakor sampe pagi. Kebetulan juga besok libur. Eh malah dapet notif suruh ke tempat clubbing.



Gak berangkat bingung mau nolak gimana. Berangkat juga males. Repotttt...



Ya, mau gak mau dia berangkat ke tempat itu. Karna enggak mau buang-buang waktu lagi, takutnya keburu tambah malem dia langsung ganti baju.



Buru-buru dia lari kecil ke rumah sederhana yang berada tepat di belakang rumah megahnya.



Tok.. tok.. tok!



"Mang Jajang!!"



"Mamang!!!"



Y/n mengetuk-ngetuk pintu dengan brutal. Membuat seseorang di dalamnya lari terpogoh-pogoh.



"Iya neng? Kenapa? Ada apa?"



Terlihat laki-laki yang berperawakan cukup dewasa tengah mengenakan kaos putih, celana hitam selutut, dan sarung kotak-kotak yang diselempangkan.



"Aterin saya"



"Mau kemana neng, malem-malem begini?" tanya mang Jajang.



Y/n memutar bola matanya malas. "Banyak nanya- cepet mang!"



"I-iya neng, bentar mamang matiin kompor dulu"



Y/n gak gubris. Dia langsung melangkah pergi dan lebih milih duduk di sofa ruang tamu sembari menunggu mang Jajang yang memanasi mobil.



Tempat yang dituju memang agak jauh dari rumah. Bahkan hampir keluar dari kota. Tempat untuk orang-orang melepaskan penat dengan menikmati segelas bir, wiski, vodka, maupun tequila.



Untung aja jalanan gak macet. Jadi cepet sampe walaupun agak ngaret.



Musik yang diputar—INFERNO by Bella Poarch & Sub Urban mengalun kencang saat Y/n baru memasuki tempat itu.



Y/n segera menemui seseorang ditempat biasanya. Mengingat dia bukan pertama kali menginjakkan kaki ke tempat tersebut.



Sampai pada tempatnya, dia sudah ditunggu dengan seorang laki-laki yang duduk di sofa sembari menikmati wine mahalnya.



"Lama banget" ujar laki-laki itu disaat Y/n baru mendaratkan bokongnya pada bagian sofa yang kosong sampingnya.



"Macet, orang-orang pada malam mingguan" alibinya.



Laki-laki tersebut kembali menuangkan wine pada gelas kosongnya saat dirinya dengan Y/n tak lagi ada pembicaraan.



"Mau?" tawarnya.



"No, thank you. Gue mau mojito aja..."



Dengan segera laki-laki itu memanggil pelayan untuk Y/n.



Adam dan hawa itu kembali diam dan larut ke dalam pikiran masing-masing.



Jadi, sebenernya Y/n ke sini ngapain?



"Sini deketan" pinta laki-laki itu.



Y/n mengangguk dan menggeser duduknya agar lebih dekat dengan laki-laki tersebut hingga bahu keduanya bersentuhan.



"Gue heran deh, kenapa bisa elo suka sama dia. Padahal dengan terang-terangan dia nunjukin kalo dia nggak suka elo" tangannya yang lain menganggur ia lingkarkan pada bahu Y/n, sesekali dia memainkan rambut di wanita.



"Elo juga... udah tau Yola selingkuh masih aja lo biarin. Malah lo-nya juga ikut-ikutan, Yong, heran gue" balas Y/n.



"Posisi kita kan sama-sama membutuhkan pelampiasan. Di posisi gue yang gak bisa ninggalin Yolanda padahal dia nyelingkuhin gue, susah mau ngelepas dia—cinta pertama gue dan orang yang selalu ada dikala gue lagi down"



"But she is gone now with other guy, even though I know you need a place to lean on"



"There are you here..."



Bola mata Y/n membola. "That's why you called me, duh"



Cup!



Taeyong mengecup pipi kanan Y/n. "Because we fwb"



























To be continue.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Letting Go And RegretWhere stories live. Discover now