3rd case: clue

307 63 17
                                    

Minhyun menyenandungkan lagu yang dia sendiri tidak tau apa saat matanya menatap sebuah berkas yang terbungkus map hitam berada di mejanya. Masih dengan senandung yang dia gumamkan, Minhyun meraih amplop di depannya, membuka amplop itu dan menarik keluar isinya. Kini di hadapannya terdapat beberapa tumpuk dokumen yang masing-masing dikelompokkan dan dipisahkan dengan binder clip besar berwarna hitam.

Minhyun mengambil salah satunya, lalu kembali meletakkan beberapa dokumen lain di meja. Dia memfokuskan dirinya pada dokumen yang kini berada di tangannya. Pada halaman paling depan tidak terdapat penjelasan khusus, tipikal informannya. Hanya memasukkan hal yang dia anggap penting dan membuang hal yang dianggap tidak penting. Cover adalah salah satunya. Minhyun tidak pernah melihat sekalipun informannya mengirimkan informasi dengan cover atau paling tidak judul.

Orang aneh itu selalu mengirimkan setumpuk berkas yang dipisah berdasarkan kategori tertentu --yang Minhyun tidak tau katergorinya apa-- dan mengirimkannya begitu saja ke Minhyun. Bukan sekali dua kali Minhyun memberikan sumpah serapahnya ke informan aneh itu, tapi tidak sedikitpun sumpah serapah yang Minhyun lontarkan merubah cara kerja orang itu.

"You have your own way, so am i."

Hanya itu kalimat yang didapatkan Minhyun setelah beberapa sumpah serapah, dan sejak saat itu Minhyun menyerah. Daripada menghabiskan waktu dan tenaganya memberikan sumpah serapah ke orang yang jelas-jelas tidak menggubrisnya, Minhyun lebih memilih membuka lembar demi lembar kertas di hadapannya, membaca baris demi baris yang berisikan berbagai informasi yang akan mempermudah Minhyun menyelesaikan pekerjaannya.

"Kertas lagi? That psycho, ga bisa gitu kirim file pdf atau word?" Gerutu Jinyoung. Dia sebenarnya benci sekali dengan informan kesayangannya Minhyun, tetapi dia harus mengakui kalo orang aneh yang entah siapa itu memang memiliki kemampuan mengumpulkan data yang hebat.

Gosipnya sih, dia hacker. Informasi yang dijual orang itu ke pihak mereka adalah informasi yang didapatkan dari hasil menjebol data dari berbagai instasi atau jual-beli data gelap di deep web. Gosip lainnya, orang itu memang orang yang bekerja di jual-beli informasi, termasuk menyediakan informasi khusus mengenai seseorang yang diinginkan.

Entah, Jinyoung sendiri belum pernah bertemu informan aneh Minhyun itu. Hanya Minhyun yang pernah bertemu dengan orang itu, dan tiap kali kembali setelah bertemu informannya, tekanan darah Minhyun pasti naik. Jinyoung sih tidak mau berurusan lebih jauh. Orang bilang, let a devil do devil's thing. Jadi Jinyoung membiarkan Minhyun yang mengurus hal itu. Dia cukup memastikan informasi yang mereka itu aman sebelum mereka hancurkan setelah informasi sudah mereka proses.

"No chance." Jawab Minhyun. "I told him, and he said just take it and fuck off."

"Dia berani ngomong gitu ke lu?" Tanya Jinyoung. "Ga lu todongin pistol ke kepalanya?"

"Tentu udah. Itu jawabannya. That crazy psycho.." mata Minhyun masih terfokus dengan barisan kata yang tercetak pada lembaran kertas di hadapannya. "Dia cuma takut internet musnah dari peradaban, katanya. Dia takut bisnisnya bangkrut."

"Buat apa internet? Maksud gue, dia transaksi lewat pos. Dia ngirim paket yang isinya dokumen. Buat seseorang yang amat sangat tradisional, dia concern banget ya soal internet."

"Told you. He's a crazy psycho."

Jinyoung tidak menjawab. Memang biasanya orang itu tidak sadar kalau kelakuannya sendiri tidak ada bedanya dengan orang yang dia hujat.

***

Seongwoo menguap, menatap beberapa foto yang berisikan lokasi tempat kejadian perkara. Beberapa foto menampilkan sosok korban, sementara foto lainnya menampilkan kondisi tempat kejadian dan foto lainnya berisikan hal-hal yang merupakan petunjuk.

The Scammer [OngHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang