Pada hitam putih hidup yang tak berpancarona
Aku ada di sana, menertawai bait-bait tanpa rasa bahagia
Bahkan untuk segelegak tawa ia binasa
Tidak ada,
Dan tidak akan pernah bisa.
Monokrom Lakuna hanya bait-bait tak adiwarna dari seorang yang mengaku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita berdiri di ujung tebing, berselisih cukup jauh, saling melambai dan tersenyum. Dari sana kau berteriak, kapan aku menebas jarak di antara kita? Bahkan bayang matahari telah lebih dulu mencapaimu, katanya. Tetapi aku masih terpaku di tempatku, tidak, itu bukan karena aku enggan melangkah atau karena hatiku yang dilanda gelisah.
Namun, kakiku tertahan di sana, terjerat logikaku sendiri. Iya, kita memang sama dalam hal mencinta, bahkan persen rasaku lebih pekat dari milikmu. Sekilas kita memang terlihat sama dalam banyak hal yang kita suka, dengan sedikit percikan bahagia kita berharap hidup bersama. Ku katakan tidak. Kita tidaklah seperti yang terlihat di depan mata. Sebab faktanya kita hanya serupa, tetapi tak sama. Kita berbeda.
