The Wolf

"Who are you to kill me?"

Who am I? What have I done? And, why am I here?

 

This is all just a game of lies.

Sebenarnya, dengan alasan apa Aku bisa sampai di sini? Apakah ini merupakan pilihanku sendiri?

Ya.

Tetapi, apakah Aku siap? Was I ready?

No, I wasn’t.

5 tahun habis, hanya untuk belajar hal yang salah. Berapa banyak uang melayang selama waktu itu?

Pertama kali aku sampai di sini, semuanya berjalan lancar.

“Would you like to attend this press conference, sir?”

 

“I look forward to working with you, sir.”

Ya, semuanya ingin bekerja sama dengan ‘The New Wolf of Wallstreet’. Dialah yang akan membawa Wallstreet kepada puncaknya lagi.

Siapa dia? Aku.

Or so I thought.

Lama kelamaan, semuanya berubah. Tidak ada lagi, “Sir”. Tidak ada lagi undangan, nothing. Bahkan senyuman pun tidak ada.

I’m still the wolf, but not the kind they want to breed, I’m the kind they want to kill.

 

Tetapi, pernahkah mereka berfikir lebih jauh? Mereka bisa saja membunuhku, jika mereka mau. Tetapi, apakah mereka bisa membunuhku tanpa pada akhirnya membunuh diri mereka sendiri?

Sekarang, Aku disini, duduk diam di depan wanita berambut putih itu.

 

“Mr. White, do you have any evidence that can help you with your objection?”

Aku hanya bisa tertawa kecil.

 

“No, your Honor.”

Tidak ada gunanya juga. Untuk apa terlibat dalam perang yang tidak bisa kau taklukkan?

“Mr. White, you’re caught in a debt.”

Betul sekali.

“And you can’t pay this debt.”

Iya.

“Your company is bankrupt?”

 

“Yes, your honor.”