"ahhh sakit!"
"Santai aja, Ra. Namanya juga baru pertama kali"
"Tapi ini sakit banget! Katanya ga bakalan sakit?!"
"Ya udah aku pelan pelan ya"
Lengan Chika terus mengayuh sangat cepat. Rasa sakit yang di rasakan Ara sudah tidak tertolong lagi
Chika masih di posisi yang sama, begitu pun Ara. Chika terus tersenyum saat mengayuh lengannya dengan kecepatan tinggi hingga Ara merasakan kesakitan lagi
"Ahhh pelan pelan!" Pekik nya
"Ini udah pelan pelan Ara. Nikmatin aja, nanti juga terbiasa kok"
Lengan Chika masih terus mengayuh dengan cepat. Rasa sakit yang dirasakan oleh Ara semakin menjadi jadi
"Chika udah. Gue udah ga kuat!"
Chika seketika menghentikan aktivitasnya lalu mulai mengusap punggung Ara yang sudah memerah karena habis di kerok
"Lain kali kalo ngerokin orang Jan pake uang Gope, sakit tau!" Keluh Ara yang masih merasakan sakit di punggungnya
"Ya habisnya ga ada lagi"
Kini Ara sudah memakai baju nya kembali. Chika pun membenahi semua peralatan nya agar tidak tumpah
Jujur saja, Chika sudah merasakan kalau Ara sedang sakit dari sejak mereka turun dari motor. Saat dirinya memegang lengannya sudah terasa hawa panas yang menjalar ke tubuhnya. Maka dari itu, tanpa basa basi lagi Chika langsung mengerok tubuh Ara secara paksa, karena ia tau, Ara paling tidak mau kalau tubuhnya memerah karena habis di kerok
"Ga lagi lagi dah gue di kerok, sakit banget" pekik nya yang masih sesekali mengusap punggung nya sendiri
"Kalo masuk angin ya obat nya di kerok. Tadi kamu masuk angin tau gegara ujan ujanan, makanya aku kerok kamu" ujarnya dengan nada sedikit tinggi
"Ya kan ada obat, kenapa Lo ga suruh gue minum obat aja?" Kelak nya tak mau kalah
"Tapi kalo di kerok itu lebih ampuh Ara, biar anginnya keluar semua" jawabnya tak mau kalah juga
Kini keduanya hanya bisa beradu argumentasi tentang masuk angin. Kira kira siapa yang akan menang nanti? Chika dengan kerokan nya? Atau Ara dengan obat nya?
°°°
Malam ini Ara sedang kumpul bersama teman temannya di salah satu warung yang biasa mereka jadikan tempat nongkrong, ya itu warkop Bu edoh
Oniel, Gita beserta Ara kini sedang menikmati kopi susu yang di buatkan okeh Bu edoh
"Kumaha Ra? Geus cageur?" Tanya Bu edoh khas dengan Sunda nya
"Alhamdulillah bi, geus mendingan" jawabnya sesekali menyeruput kopi susunya
Jujur, pada saat Bu edoh mengetahui kalau Ara ikut tauran dan terluka karena itu, Bu edoh sangat panik dan ketakutan kalau Ara terjadi apa apa. Bu edoh sudah menganggap Ara sebagai anaknya sendiri, jadi wajar kalau ia panik kalau Ara terluka karena kejadian itu
Malam Minggu seperti ini warkop Bu edoh selalu ramai dengan anak sekolah yang nongkrong sembari pacaran atau hanya menikmati kopi saset buatan Bu edoh. Ara dan teman teman setiap malam selalu main di sini, karena hanya tempat ini lah yang aman
"Jodi, Galang mana?" Tanya oniel
"Galang lagi ke Bogor, nganter mama nya" balas Jodi sembari mengotak Atik motor nya
"Cieee nanyain Galang" goda Ara dan Gita bersamaan
Oniel di buat tersipu karena ulah temannya ini "paan sih?!" Sangkal nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Day
Teen Fiction"Aku merindukanmu seperti bumi memandang awan, dengan kata paling rahasia ia mendoakanmu menjadi hujan." - Zahra nur khaulah "Aku akan minta sama tuhan, untuk selalu jaga kamu dalam kebaikan. Tanpa kata yang aku rahasiakan, aku akan memberi tahu mu...