.
.
.
.
.
.
Saat masih kecil, aku selalu berfikir bahwa ayah yang akan mengantarkan ku ke pelaminan, dan menyerahkan ku kepada calon suami ku dan berkata.
.
"Jagalah dengan baik putri kecil ku, sayangi dia sebagai mana dia mendapatkan perlakuan kasih sayang dari kedua orang tua nya. Jangan sakiti perasaan nya. Jika engkau menyakiti nya dan membuatnya menangis, akan aku bawa pulang kembali putri kecilku ke rumah."
.
Lalu untuk beberapa bulan kemudian, aku dan suamiku akan datang menemui ayah dan ibu dengan membawa kabar bahagia. Membayangkan senyum ayah saat menggendong cucu pertama nya.
Bukankah itu indah?
Hatiku selalu sakit saat ayah terbaring lemah di kamar rumah sakit, saat aku menjenguknya sambil menangis.
Aku kecil berkata.
"Ayah baik-baik saja, apakah sakit."
Dan ayahku menjawab dengan sebuah senyuman yang sangat tulus.
"Ayah baik-baik saja sayang."
Ayah yang selalu tersenyum kepadaku untuk memastikan putri kecilnya bahwa ia baik-baik saja.
Sebagian besar, ayah adalah sosok cinta pertama bagi anak perempuan nya .
Dan ketika sosok pahlawan sekaligus cinta pertama nya meninggalkan nya untuk selama-lamanya. Itu adalah rasa patah hati terbesar bagi anak perempuan, termasuk gue.
Bahkan gue ngga ada di saat-saat terakhir ayah hidup.
Dan pergi untuk selamanya.
.
.
.
.
.
Mingiminki
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KATA
RandomHalo semua.. . . Yang suka baca-baca quotes . Sini mampir sini Lebih tepat nya ini kaya kutipan dari sebuah drama yang aku tonton 👉🏻👈🏻 dan bisa juga sebagian dari isi otak ku sendiri yang di ambil dari pengalaman pribadi Semoga dari sebagainya...
