[ END ] The rebirth of the female partner of the last days

7 - 8

Bab 07 Kedatangan Akhir

Waktu berlalu begitu saja hari demi hari, dan segera memasuki bulan Desember. Wang Xinxin dan asrama mereka menyiapkan delapan kotak mie instan, dua belas sebutir air mineral, dan membeli banyak cokelat untuk dimasukkan ke dalam asrama. Melihat 21 Desember semakin dekat, mereka berempat sangat gugup.

Melihat orang-orang di sekitar mereka masih bekerja dan beristirahat sesuai dengan pola kehidupan mereka sebelumnya, Wang Xinxin dan yang lainnya merasa bahwa saraf mereka terlalu tegang, tetapi mereka bahkan lebih takut untuk berhenti berlatih. dunia mungkin datang. , Tidak lagi melakukan aerobik, dan sebaliknya berlatih dengan Pelatih Zhou dengan Wang Xinxin. Du Zining juga menempatkan pusat kehidupan pada pelatihan fisik.

Pada hari 12 Desember ini, kelopak mata kanan Du Zining terus berdetak, membuatnya gelisah. Pada hari ini, setelah menyelesaikan pelatihan sore, keempatnya bergegas ke asrama.

Pukul lima sore, ketika mereka mendekati pintu asrama, tiba-tiba menjadi gelap gulita. Mendengarkan teriakan tiba-tiba dan suara-suara dari kerumunan di sekitarnya. Di lingkungan ini, mereka berempat merasa lega. Saraf telah tegang selama berhari-hari.Meskipun akhir zaman tidak dimulai pada 21 Desember, seperti yang diprediksi bangsa Maya, akhir zaman akan datang.

Du Zining mengeluarkan ponselnya, menyalakan senter, dan berkata dengan tegas, "Kita harus cepat naik, saya tidak tahu apa yang terjadi nanti."

Begitu suara itu jatuh, Du Zining memimpin, dan tiga lainnya segera mengikuti. Setelah berlari kembali ke asrama, tutup pintu dan nyalakan lampu darurat. Mereka berempat sedikit diam, dan jelas mereka tidak melambat.(Meskipun Wang Xinxin telah melihat banyak hal di kehidupan sebelumnya, masih ada perbedaan antara menonton babi berlari dan makan babi. Bagaimanapun, dia meninggal di awal dari akhir kehidupan, meskipun dia telah melihat Banyak, tetapi tidak ada pengalaman tempur yang sebenarnya sama sekali).

Setelah bereaksi, Li Ya dan Zhao Xiaolan buru-buru menelepon ke rumah, dan Du Zining juga mencoba menghubungi Zheng Kun. Tapi sekarang tidak ada sinyal, dan tidak ada koneksi sama sekali. Menghadapi situasi ini, mereka bertiga sedikit cemas, tetapi tidak ada cara untuk cemas, sekarang situasinya tidak diketahui, dan tidak ada yang berani berlari keluar saat ini.

Duduk diam untuk beberapa saat, saya tidak tahu perut siapa yang menjerit, suara ini membangunkan semua orang, dan mereka semua merasa sedikit lapar. Untungnya, air dan listrik masih tersedia sekarang. Karena dia tidak bisa melakukan hal lain sekarang, Du Zining merebus empat bungkus mie instan dengan air mineral, dan semua orang memakannya (saya tidak tahu apakah airnya terkontaminasi, jadi saya tidak berani meminum air dari keran. ).

Setelah makan mie dan mencuci panci dan mangkuk, Du Zining, seperti di kehidupan sebelumnya, mengerahkan semua orang untuk mengisi semua ember dan baskom di asrama dengan air. Sekarang sinyal handphone sudah hilang, saya tidak tahu apakah air dan listrik akan mati, meskipun saya tidak berani menggunakan air keran sebagai air minum, itu masih bisa digunakan sebagai air rumah tangga.

Setelah persiapan ini, langit berangsur-angsur menyala. Du Zining dan yang lainnya berlari ke balkon dan melihat ke bawah dan menemukan bahwa banyak orang di jalan telah pingsan. Kerabat dan teman dari orang-orang yang pingsan ini sangat cemas dan terus menelepon 120.

Melihat bahwa sinyal ponsel tersedia, Li Ya dan Zhao Xiaolan menelepon ke rumah dengan cepat, dan setelah memastikan bahwa keluarga mereka aman, mereka berdua menghela nafas lega.

Du Zining juga dengan cepat menghubungi Zheng Kun dan mengetahui bahwa Zheng Kun telah tinggal di pusat kebugaran, dan sekarang dia berencana untuk datang ke Du Zining. Du Zining buru-buru menghentikannya. Sekarang situasinya tidak jelas. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat ini, lebih baik tinggal di tempat yang aman. Jika sesuatu terjadi pada Zheng Kun dalam perjalanan ke sini, saya pasti akan merasa bersalah seumur hidupku..