Aku orang pertama yang protes saat di jam pelajaran terakhir Kimia dan fisika disatukan pada waktu yang hampir sama.
Sudah seharian berpikir dan ujungnya tetap saja dibuat pusing, bahkan otak ku kini mungkin sudah berbusa karena overdosis.
Hosh~
Tak hentinya aku menghela napas, kaki bahkan berjalan tertatih karena kelelahan. Menyusuri trotoar dimalam hari, aku juga manusia yang sempatnya menoleh kebelakang saat ada suara dedaunan jatuh.
Tiing!
Aku merogoh saku perlahan, ada pesan baru yang masuk.
📩 Miyeon : 06.45 pm
[Lo dimana?]Cik, sampai saat ini aku terus menebak-nebak bagaimana kepribadian temanku satu ini. Entah ingin punya pencitraan buruk di sekolah dan bersikap arogan tapi... Okelah, cukup berhati lembut sebenarnya.
Aku memang bersikap skeptis, sangat curiga pada tiap hal makanya jangan sibuk bermain ponsel diluar ruangan.
Bagaimana jika aku dibegal? Dirampok? Bukankah itu buruk?
"Arghh! "
Perasaanku benar sangat tegang, hampir memelintir tangan seseorang yang tanpa permisi menyentuh bahuku dari belakang.
Ia yang berbulu itu!
"Mau pulang bareng? "
"Kagak! " Mentah aku berucap, melangkah jauh dari Lino yang membawa seekor kucing abu-abu dipangkuan.
Jangan bertanya, pasti ia habis memungutnya di jalanan.
"Lo gak takut? "
Sial!
"Motor gue gak jelek kok. "
Kenapa Lino malah bersikeras sekali, aku memang cukup ketakutan tapi...
"Yaudah, lo-lo sengaja kan biar tau alamat rumah gue. "
Aku kembali berbalik, menghampirinya yang malah sibuk mengusap kucing mengorok bahkan sejak tadi aku tidak merasa kalau Lino menatapku sedikitpun.
Ahh... Rumor itu memang nyata.
"Lo... Di sini sejak kapan sih? "
Hening~
"Gue gak tau rumah lo satu jalur sama gue. "
Lagi-lagi Lino bungkam.
"Eung... Itu kucing jenis apa sih kayaknya gu-"
"Norwegian Forest. "
Untung sekali aku ingat kalo Lino suka hewan, lidah yang tadinya kelu, kehabisan ide akhirnya tidak mati gaya lagi. Cepat sekali ia merespon pertanyaanku yang bahkan belum selesai.
Mendengar gossip dari Giselle tentang Lino setiap jam ternyata cukup membantuku saat ini.
....
Entah mimpi apa aku semalam, yah memang jelas aku hanya menumpang pulang naik motor Lino yang tidak aku sumbang bensin.
Tapi yah...
"Lo gak risih 'kan? " Setengah jam yang lalu saat Lino memakaikan tas miliknya padaku, membuatku mau tak mau menggendong kucing yang bersarang di dalam sana.
"Ehh kok basah sih! "
Lino hanya fokus pada jalan, memegang setir tanpa sedikitpun ingin tahu keadaanku di belakangnya.
"Njir nih kucing pipis yah! "
Hampir saja aku melemparkan tas ransel berisi kucing itu ke pinggir jalan saat motor masih melaju. Tapi, hati nuraniku untungnya masih aktif berakhirlah niat jahat kembali terurungkan.
"Di depan masuk gerbang satpam terus belok yah. "
"Yes. "
Mataku menggeliat jengah, senyuman miring ini tak lagi bisa ditahan. Aku sadar kalau Lino sepertinya memang sangat tidak ingin peduli tentang kehidupan manusia.
Dia sebenernya reinkarnasi alien atau apa? Aku benar-benar tak habis pikir tentangnya, tiga tahun satu sekolah aku bahkan hampir tidak mengenalinya sedikitpun.
Teruntuk Lino anak IPS underrated, besok walaupun kita bertemu, pura-pura saja tidak melihatku jangan mengajakku pulang bersama lagi.
Aku... Kapok!
TBC...
MAKASIH UNTUK VOTE DAN KOMENTNYA, JANGAN LUPA BANTU PROMOTE YAH 🙊❤️
SEESAW_RAND
KAMU SEDANG MEMBACA
MEOW
RomanceAku mengenalnya tanpa sengaja, sosok siswa incaran sekolah dari jurusan berbeda yang cukup pendiam karena ia ... 'Tidak suka manusia?' Pecinta kucing yang benar-benar sangat mencintai hewan, Lino. Bisakah ia kukuh pada pendirian? Walau tidak yakin...