kembali lagi bertemu pada tanggal yang sama, sedikit banyak yang akan kuucapkan karena biasanya aku canggung dalam mengungkapkan rasa.
selamat bertemu di bulan ke-delapan! terlalu banyak manis dan beberapa kepahitan. boleh aku deskripsikan hubungan kita seperti kopi susu? sebelum terlalu banyak bicara, mari kuceritakan bagaimana satu mingguku dengan sedikit eksistensimu.
aku sering menunggu notifikasimu. entah untuk menceritakan hari-harimu yang kamu bilang tidak menyenangkan, atau tentang apa yang tiba-tiba kamu inginkan, aku selalu menunggunya. maka surat tertulis untuk sang semesta untuk tidak meninggalkan wanitanya berhari-hari karena wanitanya mudah gundah.
jangan mudah lelah terhadap aku, karena aku seringkali tidak dewasa terhadap apa yang seharusnya didewasakan. tidak perlu menuntunku menjadi lebih baik, cukup temani aku dari tidak baik menjadi lebih baik. tenang saja tidak akan lama, karena beriringan disampingmu membuatku merasa aku harus menjadi lebih baik.
Mathias, Zidan, Jaxton, Gerald, Theodore, entah siapapun namamu dan dimanapun kamu berada, aku menyukaimu. lebih dari itu, aku mencintaimu dengan rasa yang tak akan usai dengan kata bila dideskripsikan. aku mencintaimu tanpa ragu dan aba aba. aku mencintaimu sebanyak yang Tuhan ijinkan, sebanyak keseluruhan yang mampu aku berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Puan
Short Storybuku digital ini didedikasikan untuk insan dambaan sang puan, tidak cukup layak untuk dipertontonkan kepada khalayak umum tetapi cukup bermakna bagi sang pemilik rasa.
