1

12 1 0
                                    

Matahari telah tenggelam di gantikan dengan langit berwarna oren kejinggaan di kota Surabaya. Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 dimana jam-jam seperti inilah kemacetan terjadi.

Banyak para pengendara roda dua yang menyalip sana - sini untuk mempercepat laju, para pengemudi tetap harus fokus terhadap rambu-rambu lalu lintas, dan lihat kondisi saat ingin menyalip maupun di salip.

Kedua gadis yang sudah menginjak dewasa di usianya yang ke-20 tahun itu juga sedang berkendara. Berbeda dengan pengendara lain yang nampak risih dengan kemacetan, mereka justru menikmatinya.

Maira dan Salma Anastasya dua orang yang sudah bersahabat di saat bangku SMP hingga kini mereka berkuliah di universitas negeri yang ada di Surabaya, keduanya tetap bersama-sama dari bangku menuju SMA hingga perkuliahan.

Sejujurnya mereka bahkan tidak pernah merencanakan untuk bersama-sama menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Karena memang dasarnya teman-teman yang kita miliki bisa berganti sesuai fase hidup yang kita jalani. Orang lain terkadang berbicara bersama teman akrabnya  "nanti SMA bareng ya" atau "nanti kuliah bareng lagi ya".

Menurut Maira dan Salma memiliki teman yang baru itu lebih menyenangkan. Karena dengan itu, mereka bisa memperluas pandangan tentang seseorang melalui sudut pandang lain, tahu bermacam-macam kepribadian seseorang, dan cara berpikirnya.
Namun, takdir selalu mempertemukan mereka baik di SMA hingga saat ini meraka bersahabat baik dan bahkan sudah dianggap keluarga sendiri.

"Ra, mampir beli seblak kang Abi dulu yuk" ucap Salma

"Udah sore Al, nanti malem aja enak anget-anget pedes makannya di kos-kosan bareng yang lain" ucap Maira

"Hmmm, yaudah deh"

"Eh, Al senjanya bagus bangettt ga sih apalagi macet gini" ucap Maira

"Iya, fotoin dong nanti buat story di WA jarang-jarang kita pulang kuliah sore gini, lagi macet ada senja jadi kangen keluarga deh" ucap Salma matanya menerawang

Salma mengeluarkan HPnya untuk memotret keindahan langit senja.

"Ra udah lampu merah ayo gih keburu maghrib" ucap Salma menepuk pundak Maira.

●●●

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

"Bunda mana dek?" Ucap Maira

"Kepasar kak beli bahan-bahan" Ucap Faiz

"Kak, bantuin aku dong ngapalin konversi satuan luas pas ujian aku sering lupa" ucap Faiz

Maira menghampiri Faiz di karpet ruang tengah, buku dan alat tulis yang berserakan membuat Maira tak tahan untuk merapikannya agar lebih nyaman untuk belajar adiknya.

"Eh, udah gausah di beresin kak ini bantuin aku aja ngapalin" ucap Faiz ia memang kebiasaan jika belajar alat tulis dan buku berantakan hingga jika malam tiba untuk menyiapkan kebutuhan sekolahnya ia selalu mencari alat tulis yang hilang dan uring-uringan.

"Beresin dulu dek biar nyaman, biar gak hilang lagi kayak kemarin kamu nyariin buku sampe berangkat sekolah telat loh" ucap Maira sambil menaruh alat tulis ke dalam tepak Faiz

"Oke, kakak beres-beres sambil dengerin aku ya kalo salah benerin" ucap Faiz memang dia jika hapalan paling membutuhkan orang lain untuk mengoreksi.

"Iya"

"KM, HM, DM, M ... ee apa lupa kak bentar-bentar"

CinTAsbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang