Typo is my style
Happy reading•
•
•
•
•
Hendery X Renjun
•
•
•
•
•
Selama seharian ini, pertanyaan apakah benar Hendery dan Renjun putus menjadi buah bibir di sekolah. Bahkan yang menjalani santai-santai saja, tapi kenapa yang heboh malah satu sekolahan?
Saat ini, kelas Renjun dan kelas Hendery sedang tidak ada pelajaran. Kini kedua kelas mereka berada di lapangan indoor bermain beberapa olahraga kecil yang bisa di mainkan. Hendery yang sedari tadi mendribble bola mengalihkan pandangannya ke arah Renjun yang sedang meregangkan otot nya. Kelas Renjun tidak ada jadwal olahraga, namun sepertinya para sahabatnya mengajaknya untuk mengunjungi lapangan indoor. Karena, yaaa salah satu temannya adalah kekasih sahabat Renjun. Bahunya di tepuk oleh pria mungil dengan headband di kepalanya.
"Apa?" Tanyanya.
"Aku tahu kau bosan mendengarnya. Tapi hei dude, kau yakin benar-benar putus dengan Renjun?" Tanya pria mungil itu.
Hendery mendengus lalu memeluk bola basketnya dan menatap Renjun. Sedangkan yang di tatap malah tebar pesona pada murid-murid perempuan disana. Hendery memasang wajah julidnya lalu beralih menatap Mark.
"Aku yakin Mark. Tidak bisakah kalian menerimanya? Aku yang menjalaninya, bukan kalian. Sekarang diam dan jangan pernah bertanya lagi." Jawab Hendery lalu pergi dari hadapan Mark.
Mark hanya bisa pasrah menatap sang sahabat. Ia bahkan heran, kenapa Renjun senang saat ia putus dengan Hendery? Bukankah dulu ia sangat tidak menyukai jika ada orang lain yang mendekati Gege-nya itu? Tapi kenapa sekarang malah melepaskannya. Aneh.
_Nossa História_
Hendery berjalan menyusuri koridor dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana. Di seberang sana, Renjun memperhatikan sang mantan kekasih bersama kedua sahabatnya. Hendery semakin dekat dengan dirinya berdiri, lalu dengan tidak berperikeRenjunan, Haechan mendorong Renjun ke arah Hendery dan mengakibatkan keduanya jatuh terlentang dengan Renjun berada di atas tubuh Hendery.
Bruk
"Aw!" Ringis Hendery.
"Hiks!"
Hendery, Haechan dan Jaemin yang mendengar isakan itu pun seketika panik dan berusaha menolong Renjun. Tetapi saat JaemHyuck ingin mengangkat Renjun, tangan Renjun sudah melingkar apik di leher jenjang Hendery dan menelusup kan kepalanya ke leher itu. Hendery pun langsung memeluk dan bangkit dari terlentang nya dan menepuk punggung Renjun.
"Sssttt, sudahlah. Mau jujur sekarang?" Tanya Hendery.
"Hiks.. huhu Gege~ Hiks!"
Bukannya menjawab tapi Renjun malah mengeraskan isakkan nya. Tapi JaemHyuck mengerutkan kening saat pertanyaan aneh yang terlontar dari mulut Hendery.
"Chakkaman! Apa maksudmu mau jujur sekarang?" Tanya Haechan.
"NE! Apa maksudnya?!" Imbuh Jaemin.
Renjun semakin mengeratkan pelukannya dan Hendery mendongak menatap para sahabat sang kekasih. Wait wait wait, kekasih? Oho, ada apa ini sebenarnya? Tidak hanya mereka berempat yang berada di koridor, tetapi hampir seluruh murid berada di sana menyaksikan pengakuan pasangan itu. Hendery menghembuskan nafasnya.
"Renjun yang akan menjelaskannya. Benar kan Njun?" Ucap Hendery.
"Huks.. i-iya." Cicit Renjun.
Renjun bangkit dan memundurkan tubuhnya hingga tertutupi tubuh Hendery. Ia dapat melihat tatapan mata penasaran dari seluruh orang-orang. Terutama JaemHyuck yang menatapnya berbeda, Haechan menatapnya dengan tajam dan Jaemin yang menatapnya dengan tatapan polos.
"Ugh, begini... Se-sebenarnya kami tidak benar-benar putus. A-aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya tidak memiliki kekasih. Itu saja." Jelas Renjun takut-takut.
JaemHyuck melongo mendengar ucapan Renjun. Bukan hanya mereka berdua, tetapi beberapa murid yang tidak sengaja mendengarkan menjadi shock, senang dan kecewa.
Setelah itu, Hendery menarik Renjun dari sana dan meninggalkan orang-orang yang sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Untung saja ini sudah masuk jam pulang, jadi Hendery dan Renjun tidak perlu menjelaskan lebih detail lagi.
Sampai di rumah, Renjun merengut kemudian ia dengan cepat memeluk Hendery yang sedang berbaring di sofa. Hendery tentu saja bingung, tapi tangannya beralih mengusap belakang kepala sang kekasih.
"Humph! Tidak seru! Masa' hanya satu hari saja kita putusnya. Ish!" Gerutunya.
"Memang kau rela jika aku menjadi kekasih orang lain?" Goda Hendery.
Renjun mendongak menatap sang kekasih dengan garang.
"Tentu saja tidak! Iiihhh, ingin sekali aku mencongkel mata mereka yang dengan beraninya menatap mu!"
Hendery tidak menjawab tapi tertawa. Padahal Renjun yang ingin mengatakan kalau dia ingin mencoba menjadi dirinya sendiri tanpa embel-embel kekasih Hendery, tapi dirinya sendiri jugalah yang kesal karena para murid perempuan di sekolah menatap Hendery dengan pandangan cinta.
END

KAMU SEDANG MEMBACA
Nossa História
Short StoryWARNING! Hendery X Renjun! CRACKPAIR! Kumpulan One shot, Drabble, and To be continued (?) dari pasangan Hendery-Renjun yang jarang di ketahui banyak orang. Cuma buat konsumsi sendiri. Kalau ada yang baca, terima kasih sudah mau baca. Budayakan memba...