Chapter 4

459 81 27
                                    

______________________________________

§§|{PEPROMENO}|§§

♪∆Chapter 4∆♪

•|Devotee|•
______________________________________

Lantai 135

Lantai 135

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Whushh.....

Hamparan angin yang tadinya sejuk dan menenangkan sekarang berubah menjadi menusuk, awan yang tadinya cerah sekarang berubah menjadi gelap. Terlihat di atas sana awan awan berubah menjadi gelap, seolah badai besar akan datang.

Awan-awan itu berubah menjadi sebuah gumpalan, seolah-olah membentuk sebuah portal yang menghubungkan dunia luar.

Burung-burung berterbangan kearah yang berlawanan dan hewan-hewan di darat berlari menjauhi kisaran awan itu. Tapi terlihat disana ada 2 orang manusia(?), yang tidak menjauhi tempat itu. Disaat semua makhluk hidup lain merasa terancam akan awan itu.

Kedua orang itu, tetap diam ditempat mereka, sama sekali tidak merasa terganggu. Yang satu bersantai ria dan yang satu lagi fokus menatap kearah awan gelap itu.  

"Jangan begitu serius, hey Feroz!" Seru salah satu dari mereka, sambil dia melihat kearah samping orang yang bernama Feroz itu.

"Bukan urusan anda!" Jawabnya dingin tanpa melihat kearah lawan bicaranya, Manik birunya tetap fokus menatap kearah langit.

Arah angin sekarang berubah menjadi tidak karuan, yang membuat aura disekitar menjadi tidak mengenakkan.

Angin berhembus begitu kencang, daun-daun terlepas dari akar pohonnya, ilalang ilalang berterbangan kesana kemari.

Sampai akhirnya, angin kencang itu mencapai klimaks. Angin kencang itu berubah menjadi seperti topan. Yang mengakibat beberapa kerusakan pada pohon dan tanaman lain.

Tapi topan itu, terlihat dia seperti membuka sebuah jalan keluar dari menara ini. Lalu sebuah pesawat besar muncul disitu.

Pesawat itu perlahan mendarat. Dan pintu katupnya perlahan terbuka. Menampilkan sesosok pria dewasa, dengan tampang rupawan, yang memiliki surai dan manik mata berwarna hitam legam.

"Selamat datang tuan!" Feroz berseru melihat pria itu turun. Tapi pria itu mengabaikan seruan Feroz, dan malah fokus melihat orang disebelahnya.

"Phantaminum....Aku cukup terkejut, kau menyambut kami dengan tenang seperti ini, kupikir kau akan menyambut kami dengan memberikan sebuah serangan sambutan seperti biasa" Matthew menyindir phantaminum.

Dia perlahan turun dari pesawatnya, dan berjalan perlahan menghampiri kedua orang itu, sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.

"Ck!" Sedangkan yang disindir itu hanya berdecak dan menatap tidak suka. "Tentu saja! Dia kan tidak pernah ada habisnya untuk mengusik mu mate. Sampai dia berhasil menang melawan mu!"

𝐏𝐄𝐏𝐑𝐎𝐌𝐄𝐍𝐎 || 𝑻𝒐𝒘𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝑮𝒐𝒅 [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang