Part 1

986 58 15
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Takemichi...  Sebaiknya kecilkan volume tv mu sebelum seseorang marah marah loh... Aku juga sedikit terganggu..."

Sazaki maru, gadis 26 tahun itu mengetuk pintu didepanya, apartemen didepannya ini milik teman terdekatnya saat ini. Hanagaki Takemichi.

Akhirnya yang dipanggil pun menyembulkan kepalanya dari balik pintu dan melanjutkan dengan kalimat "Sumimasen"

"Kebiasaan. Kau sedang menonton apa?" Ucap maru datar kemudian biasa.

"Aku sedang menonton berita" Takemichi menjawab sambil berjalan balik ke futonnya.

"Ada berita apa hari ini?" Ucap maru dengan nada ramah lalu ikut masuk kedalam ruangan Takemichi.

"Tachibana Hinata, kau ingat?" Ucap Takemichi yang sudah duduk difutonnya.

"Tentu saja, dia teman terdekatku saat SMP." Ucap maru sambil berseri.

"Aku melihat berita kalau Tachibana Hinata dan adiknya Tachibana Naoto terlibat dalam perselisihan geng Tokyo Manji, dan dikabarkan kalau mereka berdua mati..." Ucap Takemichi dengan nada sendu.

"Ooh..." Maru hanya menjawab dengan muka biasa.

•••

"Ini pesanannyaa, selamat menikmati~" Maru meletakan pesanan pelanggan dengan senyuman.

Itu pesanan terakhirnya hari ini, saat ini ia bersiap siap untuk pulang.

"Aku mau pulang yaa, bay bay~" Maru berkata sambil melambaikan tangannya ke rekan kerjanya di cafe.
"Bay bay~" jawab rekan rekan kerjanya Maru.

Yap, Maru bekerja paruh waktu dicafe. Cafenya bersebelahan dengan toko DVD tempat Takemichi bekerja, ia bahkan pulang bersama Takemichi, dan apartemennya juga bersebelahan dengan apartemen Takemichi.

Maru bekerja di cafe untuk menghidupi ia dan adiknya apalagi adiknya memiliki penyakit jantung. Gajinya memang lebih besar dari Takemichi tapi kebutuhannya juga ia kadang bingung mengaturnya bagaimana.

"Kau dimarahi lagi ya? Haha..." Maru tertawa seakan akan mengejek.

"Hahaha... Begitulah... Hufft" Takemichi menghela nafas sambil mengeluarkan koin dari saku celananya.

Kreeeet
"Matilah kalian orang kaya" Takemichi berkata sambil menggores pintu mobil yang sedang parkir disampingnya.

"Nee.. Takemichi.. goresannya panjang sekali" ucap Maru memberhentikan langkahnya dan terus memperhatikan goresan yang dibuat Takemichi. Sedangkan pelakunya acuh tak acuh.

Maru lalu berlari menyamakan langkahnya dengan Takemichi.

"SIAPA YANG MENGGORES MOBIL SEHARGA 80.000 DOLAR INI!?"
Seseorang berteriak tak jauh dibelakang Maru dan Takemichi.

Takemichi berlari mendahului Maru yang sedang berjalan santai.'kenapa?' batin Maru.
Lalu Maru menyusul Takemichi menuju stasiun kereta.

•••

"Menyedihkan." Ucap Takemichi denagn nada sendu.

CRAZY || [ Some Meme ] ||Tokyo Revengers X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang