Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter O1 :Truth or dare?. - - - - - -
"Woy bosen nih!! main kuy?"
Sunghoon yang lagi asik chattingan sama pacarnya ngalihin perhatiannya ke Jay,
"Kamu mau main apa emangnya Jay?," tanya Sunghoon.
Yedam yang baru dateng sambil bawa napan pesenan merekapun ikut nimbrug,
"Mau main petak umpet?, sono noh sama bocah sd di depan.." saran Yedam dengan kekehan diakhir kalimatnya.
Jay melotot sinis ngedenger ucapan Yedam, "Yakalik gue udah kelas 12 gini mainnya masih petak umpet?"
"Ya teruss? kamu mau main apa?. Lagian tumben banget, biasanya kamu main game online bareng sama Jake," ujar Sunghoon heran.
"Bosen gue main game mulu udah sering menang soalnya." Jawab Jay dengan senyuman sombongnya,
"Cih, sombong!." Sinis Yedam.
Jay gak nanggepin itu, dia malah narik dirinya ngedeket ke meja,
"Gimana kalau kita main truth or dare aja?, biar anti mainstream gitu??," saran Jay semangat.
Sunghoon terlihat berpikir sejenak, "Oke!, aku ikut..".
Jay tersenyum lebar, ia kemudian melirik ke arah Yedam.
"Lo ik--".
"Gak."
Senyuman Jay mendadak hilang, digantiin sama tatepan bingung campur protes,
"Kok gitu sih nyet?! gak seru lo!," seru Jay tidak terima.
Yedam memutar bola matanya jengah, "Lebay lo!, udah sana main gue disini jadi penonton yang baik aja."
Jay menggeleng heboh, "Gak gak gak!!..lo kudu ikut pokoknya!"
Yedam yang denger Jay nyolot gitu otomatis natep Jay gak suka,
"Gue yang gak mau main kenapa lo yang sewot anjir?!, lagian gue emang gak suka permainan kayak gini!. Malesin banget kalau udah kelewatan batas!," balas Yedam tak kalah nyolotnya.
Jay hendak mengeluarkan protes lagi, namun Sunghoon telebih dahulu menyelanya,