27. Canggung

1.2K 175 30
                                    

"Bukankah ini geng orang miskin Wang Gang?" Begitu dia memasuki kafetaria, sebuah suara sumbang terdengar.

Melihat ke arah suara, mereka melihat sekelompok siswa senior berdiri di tangga di lantai pertama dan kedua. Mereka memandang mereka dari atas.

Dia berbicara tentang seorang siswa lelaki tampan yang tampak tampan dan tampan. Dia berusia sekitar sebelas atau dua tahun. Wajahnya penuh dengan penghinaan. Dia menggerakkan jarinya ke arah Wang Sheng.

Dalam perjalanan ke kantin, Wang Sheng memberi tahu bos Qishe itu untuk memberi tahu Xiaowu itu sesuai aturan para siswa. Xiaowu itu dijanjikan dengan menyegarkan. Pada saat ini, seseorang terpancing dan tiba-tiba berlari ke udara, "Apa kamu, apa yang hebat di lantai dua?"

Seorang siswa kecil di sekitar dansa berbisik di telinganya: "Lantai dua adalah tempat untuk memesan makanan sendirian. Harganya sangat mahal, kami benar-benar tidak mampu membelinya."

Sosok Xiaowu itu sebelumnya terhalang oleh Wang Sheng. Pada saat ini, para siswa di tangga secara alami melihat penampilannya. Siswa laki-laki yang berbicara tiba-tiba berkedip. "Loli kecil yang baik. Ah, sayangnya itu adalah siswa yang bekerja. Wang Sheng, Lao Tzu akan makan sekarang, kali ini lepaskan kamu. "

Kata, sekelompok orang menuruni tangga ke lantai dua.

Xiaowu itu akan menyusul, tetapi ditarik oleh Wang Sheng. "Lupakan saja, kita di sini untuk makan."

Xiaowu memandang Wang Sheng dengan jijik, "Apakah Anda begitu takut pada hal-hal?"

Wang Sheng: "Tidak, tapi kita akan memiliki waktu lain untuk berkelahi dengan mereka. Lagipula dengan kekuatan bos dan Tang San, aku yakin saat berkalahi nanti kita akan menang."

Xiaowu mengangguk menyetujui, mereka bisa diberikan pembalasan nanti, sekarang waktunya untuk makan. Wang Sheng yang melihat karakter heroik yang diekspresikan oleh Xiaowu saat ini, membuat Wang Sheng lebih menghargainya sebagai bos.

Disaat makan bersama di meja panjang, Wang Sheng tidak melupakan niatnya menjadikan Yu Hua Bunga Sekolah, setelah menceritakan panjang lebar dan dengan terus menekankan bahwa wajah Qishe akan naik jika Yu Hua benar-benar menjadi bunga sekolah. Semua anak-anak Qishe setuju, bahkan Xiaowu mengusulkan untuk mengajukan ini kepada Kepala Sekolah, membuat Yu Hua menjadi wajah sekolah Notting College.

Wang Sheng setuju, bahkan mengusulkan ide untuk melakukan publisitas lewat pertarungan dengan kelompok Bos Xiao, sekelompok senior pengganggu tadi.

Ditempat lain di asrama Qishe, hanya terlihat dua orang penghuni dalam posisi canggung. Anak berambut biru sedang berada diatas tubuh seorang anak lain dengan rambut putih keemasan, tubuh mereka saling menempel hanya menyisakan kepala yang berjarak sangat dekat satu sama lain, tidak lain mereka adalah Tang San dan Yu Hua yang sedang berselisih tadi.

Di mata mereka terlihat tatapan rumit, bingung harus tertawa atau menangis, bergerak pun terasa kaku.

Kembali ke waktu setelah anak-anak Qishe pergi ke kantin dengan Xiaowu yang gembira uang makannya dibayarkan Wang Sheng. Tang San segera menghampiri adiknya Yu Hua, memanggilnya dengan lembut. Namun, Yu Hua tidak menyahut, penasaran dan khawatir, Tang San mendekat lebih jauh dan mendengar suara isak tangis pelan yang sayup-sayup terdengar.

Terkejut, Tang San mencoba menarik tangan yang menutupi wajah Yu Hua, selain ingin melihat kondisinya lebih jelas, ia juga khawatir. Jelas sudah sejak kapan Yu Hua mulai menangis. Terus menarik tangan mungil yang menutupi wajah adiknya dengan lembut tanpa berhasil, Tang San meningkatkan kekuatannya menarik tangan Yu Hua yang menutupi wajahnya.

Terlihat jelas Yu Hua dengan wajah sembab menangis, matanya berkaca-kaca, tetesan air mata masih menggenang di pelupuk matanya, bulu matanya yang panjang tidak luput dari genangan air mata. Bibirnya terlihat memerah karena digigit, luka dangkal terlihat jelas, membuktikan ia menahan suara tangisnya selama ini.

Tertegun, Tang San melonggarkan tangannya yang menahan kedua tangan Yu Hua. Melihat kesempatan, Yu Hua menarik tangannya, meraih selimut menutupi wajahnya dan dengan cepat berbalik membelakangi Tang San. Terkejut, dengan sigap Tang San menarik tangan Yu Hua yang menahan selimut. Hingga terjadi adegan tarik menarik yang menghentikan tangisan Yu Hua, hingga sampai ke posisi canggung.

"Ehem... "
Menghilangkan kecanggungan Tang San sebagai orang dengan posisi diatas, ia beranjak dari atas tubuh Yu Hua, ia juga membantu Yu Hua untuk duduk, meskipun ia ingin berlama-lama dalam posisi canggung romantis ini. Tapi dia harus menyelesaikan masalah tempat tidur dulu, karena jika ia tidak berhasil satu selimut dengan Yu Hua, ia pasti tidak bisa tidur malam ini, begitupula Yu Hua, ia yakin itu.

Setelah mereka dalam posisi duduk, Tang San menjelaskan kesalahpahaman tadi yang membuat Yu Hua menunduk malu karena sudah berpikiran buruk tentang gegenya itu. Lagipula siapa yang tidak berpikiran buruk bukan, jika dalam posisinya tadi. Salahkan juga gegenya itu, tidak jelas berbicara yang ditujukan untuk siapa.

Setelah saling meminta maaf dan berujung pelukan, mereka memakan makanan kering yang masih tersisa di perbekalan mereka.

"Gege, kurasa kita harus memberitahu Xiaowu Jiejie sekarang tentang tempat tidur..."
Yu Hua berucap pelan sambil sesekali melirik kearah gegenya itu, takut gegenya marah karena ia terburu-buru.

"Baiklah... "
Tang San berucap dengan nada kurang semangat, dia masih ingin berlama-lama berduaan saja, karena dalam enam tahun kedepan mungkin mereka tidak memiliki waktu untuk berduaan saja seperti ini. Memikirkan ini membuatnya merasa melankolis entah kenapa.

Setelah makan makanan kering di Qishe bersama Yu Hua, mereka segera pergi ke kafetaria. Mereka berdua tidak masuk dan berdiri diam menunggu di pintu masuk kafetaria, menunggu Xiaowu keluar dan membahas masalah tempat tidur.

Banyak siswa senior menatap mereka dengan tatapan ingin tahu, terutama kepada Yu Hua, beberapa dari mereka mendengar pembicaraan anak-anak Qishe soal bunga sekolah. Awalnya mereka meremehkan ada seorang anak secantik itu di Qishe, tapi sekarang mereka percaya, astaga kecantikannya tidak bisa disebut kecantikan manusia, itu adalah kecantikan peri!!

Mereka ingin mendekat dan berkenalan dengan calon bunga sekolah itu, tapi mereka takut, ada mama beruang siap memangsa di sampingnya, jadi mereka mengurungkan niatnya dan hanya bisa melihat dari jauh, pahit.

Tang San memang merasakan para senior yang diam-diam menatap Yu Hua dengan mata berbunga-bunga itu, dia kesal dan terus bersiaga dengan mengeluarkan aura 'jangan dekati Yu Hua'. Tetapi dia tidak melihat mereka seolah-olah mereka tidak melihatnya.

Setelah menunggu setengah jam, Tang San dan Yu Hua melihat sang master keluar dari kantin, dan bersama dengannya datanglah seorang pria paruh baya yang mirip dengan usianya.

Pria paruh baya itu mengenakan jubah, terlihat sedikit lebih tampan daripada tuannya, dagunya sedikit cembung, dan wajahnya tersenyum lembut.

Tuan yang datang. Mengangguk padanya dan berkata: "Apakah semuanya penuh?"

Pemenggalan Tang San dengan hormat: "Terima kasih atas perlengkapan tidur dari gurunya."

Sang master menepuk pundaknya dan berkata, "Lalu aku akan membawamu kepadaku untuk mengenali pintu."

Tang San menganggukan kepalanya dan berkata: "Baik Guru"

Tidak tahu mengapa, Tang San berpikir bahwa tuannya sedikit seperti ayahnya. Meskipun ayahnya memiliki sedikit kata-kata, tuannya memiliki lebih banyak kata, tetapi mereka memiliki perasaan khusus dalam temperamen. Terutama para master, kinerjanya lebih jelas dalam hal ini. Bahkan ketika dia tertawa, itu bisa serius.

"Ayo pergi, Xiaosan, Xiaohua." Tuan itu berkata dan menggendong Yu Hua, yang sejak tadi diam.

Pria paruh baya di sekitar tuan tersenyum dan berkata, "Ini murid barumu dan putra baptismu?"

Tuan mengangguk.

Pria paruh baya itu menepuk pundak tuannya. "Yah, semoga kamu sukses. Aku akan pergi dulu." Setelah itu, dia memandang Tang San dan Yu Hua dan dia pergi ke arah lain.

Tempat tinggal master berada di sebuah kamar di sudut atas gedung asrama, kamarnya kecil, hanya sekitar 30 meter persegi. Hal-hal di dalamnya juga sangat sederhana, hanya satu rak buku yang menempati dua dinding yang dipenuhi berbagai buku menarik perhatian Tang San.

AN :
_(:з」∠)_ maaf kalau chap ini tidak memenuhi harapan reader, mungkin nanti bakalan di revisi yaa...

Jangan lupa voment n follownya...

Next

[BL] System 'Wanna Be' : Douluo DaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang