2

48 5 7
                                        

Seoul 07.00 KST

Dipagi hari ini, kini kedua sepasang sahabat itu terdiam saling berhadapan di meja makan setelah bangun tidur.
Terasa canggung , apa karna mereka malu sebab kejadian semalam?

"Oppa, bagaimana jika aku hamil?" Kini Yeojung memulai pembicaraan

Sunoo masih terdiam, entah apa yg ia lakukan semalam, apakah ia menyesal?

"Jika kau hamil, aku akan bertanggung jawab. Karena itu salahku." Kini Sunoo menggenggam kedua tangan Yeojung di atas meja

"Yeojung-ahh Aku janji, jika sesuatu terjadi padamu, aku akan bertanggung jawab. Percayalah padaku." Sunoo merasa bersalah sebab ia lah yang memulainya.

Rasanya sakit bagi seorang Kim Sunoo karena telah merusak gadis yang ia cintai selama ini.
Ya, walaupun mereka hanya bersahabat, tetapi Sunoo menyimpan perasaan kepada Yeojung sedari lama.

"Tapi Oppa, bagaimana jika orang tua ku tahu? Aku akan dipukuli oleh ayahku, bisa saja aku di usir dari rumah, karena ayah melarangku berpacaran. Sebab aku masih sekolah." Ucap Yeojung sambil menahan tangisnya. Ia benar benar takut sekarang, walaupun pria di depannya itu akan bertanggung jawab, tetapi ia sangat takut jika harus berurusan dengan orang tuanya.

"Jika ayahmu memukulimu aku akan membelamu , kau jangan khawatir masih ada aku disini. Dan jika kau di usir dari rumahmu datanglah kerumahku karena rumah ini akan selalu ada untukmu. Begitu pula denganku, aku akan selalu ada disampingmu Yeojung-ah" Setelah mengucapkan kata kata tersebut kini Sunoo beranjak dari tempat duduknya dan pindah ke tempat duduk samping Yeojung. Kemudian memeluk wanita itu dengan penuh kasih sayang.

Yeojung hanya bisa menangis di dalam pelukan Sunoo. Ia sangat menyesal karena ini juga kesalahannya sendiri, ia tidak bisa hanya menyalahkan Sunoo saja , ia juga terbuai dalam permainan ini. Otomatis dua duanya bersalah. Tapi mau bagaimana lagi? semuanya sudah terlambat, bagaimana jika Yeojung hamil?. Pikiran Yeojung sudah overthinking sedari tadi, ia tidak tahu apa yg harus ia lakukan sekarang.

"Lebih baik sekarang kau pulang saja dulu, orangtuamu pasti mencarimu. Aku akan mengantarmu pulang." Sunoo melepaskan pelukannya lalu menarik Yeojung untuk masuk ke dalam mobilnya.

Yeojung masih terdiam dan menunduk. Ia benar benar sangat takut.

Melihat Yeojung seperti itu, Sunoo yg ada disebelahnya pun meraih kedua tangan Yeojung. "Kau jangan khawatir, sudah kubilang aku akan selalu berada di sampingmu." setelah itu Sunoo menjalankan mobilnya menuju rumah Yeojung.

___________

Setelah sampai Yeojung turun dari mobil Sunoo. Begitu pun Sunoo yg ikut turun, Sunoo hanya bisa mengantar Yeojung sampai depan gang rumahnya karena, jika mengantar sampai depan rumah bisa bisa wanita di depannya ini dimarahi habis habisan oleh ayahnya, apalagi yg mengantarnya adalah seorang laki-laki.

"Oppa, aku masih takut."

"Tidak apa-apa Yeojung, lagipula orangtuamu belum tau apa yg terjadi diantara kita. Kau pulang lah dan jangan lupa istirahat." Lalu Sunoo mencium kening Yeojung dan beranjak pergi dengan mobilnya.

Yeojung pun berbalik dan segera jalan ke gang arah rumahnya, setelah sampai dirumah Yeojung pun mengetuk pintu dengan ragu ragu.

tokk..tok..tokk..

ceklekk...

"Yeojung?! Ya ampun nakk, dari mana saja kamu ini?? eomma khawatir denganmu." Yap setelah pintu terbuka, eommanya langsung memeluk Yeojung dan terlihat raut wajah khawatir dari eommanya itu.

"A-ahh eomma maaf aku semalam menginap di rumah teman perempuanku, karena semalam dia sendirian dirumahnya dan tidak ada yg menemaninya, lalu dia memintaku untuk menginap. Maaf ya eomma aku tidak sempat menelfon eomma dan appa karena hpku lowbat." Yeojung sebenarnya tidak tega membohongi eommanya itu tetapi harus bagaimana lagi? kalaupun jujur pasti eomma akan membencinya.

"Yasudah tidak apa-apa nak yang penting kau sekarang sudah pulang."

"Maaf eomma."

"Sudah sekarang kau masuk saja dulu, kau pasti belum makan kan? eomma sudah masak makanan kesukaanmu." Mereka berdua pun masuk dan menunju kamar Yeojung.

"Kamu mau mandi dulu atau langsung makan saja?" Ucap eomma Yeojung sambil mendudukkan Yeojung dikasur.

"Sepertinya aku akan mandi dulu eomma, badanku sudah tidak enak hehe." Ucap Yeojung sambil cengengesan. nyengir lu

"Haha yasudah, eomma dan appa akan menunggu di meja makan ya." Setelah itu eomma pun beranjak pergi dari kamar Yeojung

Melihat eommanya sudah keluar Yeojung pun segera pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Sehabis mandi ia pun menggunakan baju santai dan hanya memakai bedak tabur saja di wajahnya.

Setelah selesai Yeojung pergi ke meja makan dan disana terlihat ayahnya sedang membaca koran dengan secangkir kopi di atas meja, kakinya pun disilangkan.

Yeojung takut untuk bertemu ayahnya tapi ia coba memberanikan diri untuk menemui ayahnya.

Ayah Yeojung melihat keberadaan anaknya itu, dan sudah jelas terlihat di wajahnya bahwa anak itu takut untuk menemuinya.

"Eomma mu sudah menjelaskan semuanya. Lain kali kau harus izin dulu pada eomma dan appa, agar tidak khawatir."

"B-baik appa, laik kali aku akan izin dulu, maafkan aku." Ucap Yeojung sambil menunduk

"Sudah jangan dipikirkan lagi, kemarilah kau pasti belum makan, mari kita makan bersama."

"Ne."

Yeojung pun menuju meja makan dan duduk berhadapan dengan ayahnya.

"Ini dia sup rumput laut kesukaan anak eomma sudah siapp~" Ucap eomma yg tiba tiba keluar dari dapur dan membawa semangkok besar sup rumput laut.

"waahh, terimakasih eomma~~" Teriak Yeojung

"Yaahhh...Kenapa hanya kesukaan Yeojung saja yg dibuatkan? kenapa appa tidak dibuatkan juga makanan kesukaan appa?" Ayahnya merajuk kepada eomma

Yeojung pun terkekeh melihat ayahnya yg merajuk itu , itu sangat menggemaskan karena ayahnya itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hehe maaf yah, aku ingin membuat anak kita senang dulu. kau kapan kapan saja ya kubuatkannya ㅋㅋㅋ" Ucap eomma Yeojung sambil tertawa

"Baiklah baiklah terserah kau saja" Ucap ayahnya sambil memasang wajah kecewa

"hahaha appa lucu sekali saat sedang marah" Yeojung menertawakan ayahnya yg menurutnya kelewatan lucu.

"Appa mu memang sangat lucu jika sedang marah hahahahah"

Lalu mereka pun tertawa bersama dan menikmati makanannya.

Yeojung yg melihat kedua orangtuanya tertawa, ia jadi sedih. Ia tidak mau menghapus tawa di wajah kedua orangtuanya itu saat mereka tau apa yg telah anaknya perbuat pasti mereka akan membencinya.

Yeojung tidak bisa membayangkannya lagi, ia benar benar ingin menangis tetapi ini bukan waktu yg tepat, keadaan disini sedang bahagia. ia tidak mau merusak suasana.

_____

haii akhirnya update lagi hehe
sedih banget booknya sepi tapi maklumin aja si namanya juga book baru pasti sepi.

btw maaf ya pendek banget huhu, chap selanjutnya bakal aku usahain biar panjang.

tapi makasi banget yg udah mau baca💖
sampe ketemu lagi minggu depan
bye~~~"

UNWED PREGNANCY - KIM SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang