Jakarta
SELASA, Pukul 06.20 WIB.
"MAH...KAOS KAKI AKU DIMANA YA?!" teriak Nara sambil mengubrak-ngabrik seisi kamarnya untuk mencari kaos kaki yang kemarin ia gunakan.
"KAOS KAKI KAMU KAN BIASANYA KAMU SELIPIN DIDALAM SEPATU KAMU NARAAA" teriak Mira mamahnya Nara dari dapur sambil mengongseng masakan yang beliau sedang masak untuk sarapan pagi ini.
Setelah mendangar ucapan Mamahnya, Nara pun langsung berhenti dan memutar kembali memory yang ada didalam otak kecilnya seolah untuk mengingat-ingat terakhir kali ia menaru kaos kakinya itu, "Oiya, kan kaos kakinya aku selipin didalam sepatu ya" Gumam Nara sambil menepuk jidatnya.
Nara pun tidak ingin membuang waktu banyak, ia langsung turun dari kamarnya dan mengambil sepatu sekolahnya itu dan Nara pun langsung merogoh sepatunya mengecek keberadaan kaos kaki yang ia cari.
Akhirnya Nara bisa bernafas lega, "Huffttt, untung aja ada kalo engga aku harus ngeluarin kaos kaki yang baru lagi kan sayang kalo yang baru dikeluarin" ucap Nara sambil memegang kaos kakinya itu dengan kedua tangannya seolah Nara sedang berbicara dengan kaos kakinya dengan sendu.
"NARR SUDAH KETEMU KAOS KAKINYA?"teriak Mira dari ruang makan seolah bertanya.
Nara yang mendengar teriakan Mamahnya itu pun langsung menghampiri Mamahnya, sekalian mau sarapan juga. Sesampainya Nara diruang makan Nara pun langsung membeber kan kaos kakinya didepan Mamah dan Ayahnya sambil memamerkan senyum bodohnya yang bikin candu itu.
"Yaampun Nar, kamu bisa turunin gak tuh kaos kakinya? Mana bau lagi," ucap Boy Ayahnya Nara sambil menutup hidungnya seolah indra penciumannya itu terganggu oleh kaos kaki putrinya itu.
"Ihhhhh Ayah kok gitu sih, aku kan cuma mau ngasih tau kalo kaos kaki aku ini udah ketemu" ucap Nara merajuk.
"Uluu ulu bayi besar Ayah merajuk nih yaa" ucap Boy sambil mengacak-ngacak pucuk rambut Nara dengan gemas.
"Ihhhh ayahh nanti rambut aku acak-acakan lagi" ucap Nara dengan kesal.
Sedangkan Mira yang baru ikut duduk bergabung dimeja makan pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suami dan anaknya itu.
"Sudah sudah ayo kita sarapan dulu nanti kalian telat" ucap Mira dan langsung diangguki oleh Nara dan Boy dengan kompak, lagi-lagi sikap mereka bikin Mira tak henti-hentinya untuk menahan senyum sambil menggelengkan kepalanya.
....
Tepat didalam kelas XII IPS 1
Pukul, 08.30 WIB.
Satu mata pelajaran pun akhirnya sudah usai, kini Nara sedang memasukkan buku yang mata pelajarannya sudah tidak dipakai lalu langsung memgeluarkan buku mata pelajaran selanjutnya.
"Yaallah...belajar mulu capek gua belajar terus, rasanya gua mau nikah aja sama CEO muda kalo gak sama anak tunggal kaya raya aja deh gua pasrah" keluh Zera sahabatnya Nara yang paling cempreng+cerewet+riweh+PD an.
"Aaminn" ucap Nara.
"Dih, Nara...Nara...mau aja lu ngaminin halunya si Zera hahahha" ledek Hani. Hani ini juga sahabatnya Nara, kalo siHani ini dia orangnya sangat amat narsis, biasa seleb mah....
"......" nah mau tau klo yg ini? Dia Nada Namanya, diem aja kerjaannya emangnya tuh mulut gak bau apa mingkem terus mulutnya? Upss sory sory hehehe. Ini juga sahabatnya Nara, tapi dia tuh anaknya pendiem banget, tapi kalo udah ngasih nasehat sama ngomel tuh mulutnya paling gak bisa direm.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA × nara
Romance"Andai aja Yah, diumur aku yang 17 tahun ini Ayah ngejodohin aku sama CEO muda yang gantengggg bangetttt pasti aku bakal jadi perempuan yang paling beruntung didunia ini karna udah dapetin laki-laki seperti dia" ucap Nara yang tak ada jedanya. "Umm...