Jemari lentiknya menari-nari dengan lincah di atas keyboard. Manik Emeraldnya dengan teliti memasukkan kata demi kata ke dalam layar laptopnya. Ia benar-benar harus menyelasaikan file yang telah diberikan oleh Juugo kepadanya hari ini.
Sesekali ia merenggangkan tubuhnya karena terlalu lama duduk dihadapan layar. Ia menatap jam tangan mungil yang melingkar ditangannya. Waktu telah menunjukkan pukul sebelas siang. Tak terasa satu jam lagi adalah jam istirahat.
Wanita yang mengenakan kemeja berwarna putih dengan renda seperti pita yang melingkar di leher jenjangnya itu nampak menelisik ke arah ruangan Presdir Utama. Karena ruangannya dan ruangan sang Bos hanya terpisahkan oleh sekat dan pintu kaca hitam yang akan telihat jelas dari dalam namun tidak tembus pandang jika dilihat dari luar. Jadi dari jarak segini ia tidak dapat melihat aktivitas di dalam sana.
Sampai jam segini Sakura belum melihat Bosnya datang memasuki ruangan.
Ah, Sakura baru ingat jika Bos barunya itu akan datang terlambat karena harus meninjau pembangunan proyek terlebih dahulu.
Sakura menatap salinan file yang tidak ada habisnya.
"Haaahh, lelahnya...." Ia menghela napas, "bosan~ aku lebih suka diperusahaan lama karena ada Ino yang cerewet di sana, huufftt...." Kembali sebuah grutuan keluar dari bibirnya.
Sakura melirik ruangan sebelah yang hanya di batasi oleh partisi dengan beberapa tanaman bunga menggantung menghiasinya. Di ruangan sebelah adalah ruangan khusus karyawan ADM. Jadi tampak berjejer beberapa meja yang diisi oleh banyak karyawan dan benar-benar ramai. Berbeda dengan ruangan Sakura yang sepi karena terpisah dari lainnya.
Sakura kembali menatap layar laptopnya hingga sebuah suara wanita menyapanya.
"Hai Nona Haruno~" Sapa wanita cantik dengan aksen Tiongkok riang menyapa tepat dihadapannya.
Sakura mengernyit belum mengenal wanita itu, ia mencoba membaca nametag wanita tersebut yang tertulis 'Xiao Tenten'.
"Oh, hai Nona Xiao."
"Panggil saja aku Tenten hm...." Pinta wanita cantik berambut cokelat panjang dengan gelungan dikepalanya itu.
"Ah, baiklah kalau begitu panggil aku Sakura juga," Balasnya, "kau bekerja dibagian apa Tenten?"
Wanita yang dipanggil Tenten itu sedikit merunduk dan memangku wajah dengan kedua tangannya menatap Sakura intens.
"Aku asisten kedua dari General Manager di sini."
"Wow, General Manager memiliki dua asisten?"
"Yeah seperti yang kau lihat, karena aku yang kedua jadi aku agak santai." Jelas Tenten dengan masih menatap Sakura, "hmm sepertinya aku pernah melihatmu?"
"Benarkah? Di mana?"
Dengan mengetuk-ngetuk dagunya, Tenten tampak berpikir.
"Ah, di pesta pertunangan Naruto." Seru Tenten saat ia berhasil mengingat kalau ia memang pernah melihat Sakura saat mengingat rambut merah muda wanita dihadapannya ini.
Sakura menegang, jika Tenten melihatnya dipesta Naruto. Pasti wanita itu juga tahu insidennya yang sempat mabuk dan mengacau hingga mencium bibir Bosnya ganas.
Hell no!
"Kau kenal Naruto?" Sakura bertanya mencoba mengalihkan pikirannya dari kejadian memalukan waktu itu.
"Yeah~ Naruto itu adik ipar kekasihku." Jawab Tenten malu-malu.
"Wah berarti kau kekasih Hyuuga Neji? Kakaknya Hinata?" Seru Sakura semangat, akhirnya ia bertemu seseorang yang setidaknya lumayan ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stranger
Teen FictionWarning ⚠️ Karena pesta bodoh yang diadakan sahabat yang tak diakuinya. Bibir Uchiha Sasuke yang masih perawan itu pun harus mendapatkan ciuman rakus dari seorang wanita asing berambut aneh yang tak dikenalnya. Sial!