HURUF BISU

25 4 0
                                    

Lampu yang menyala malam hari, seketika itu lampu tersebut pun redup, dan disana lah terjadi kegelapan, di dalam satu desa, dan datang lah seseorang yang membawa obor untuk menerangj satu rumah, tetapi obor tersebut  tidak mampu menerangi  seluruh rumah, dan datang lah satu keluarga yang berkumpul mengelilingi obor tersebut untuk mendapatkan cahaya. Begitu juga dengan si Zakir seorang anak yang dilahirkan di keluarga yang kekurangan, dan ia harus mengantikan ayah nya untuk memberikan kebahagiaan di keluarga nya,
        Sebelas tahun pun berlalu Kini Zakir telah beranjak menuju perguruan tinggi, namun ia selalu kepikiran kalo ia hanya menghabiskan biaya untuk menempuh pendidikan nya, lalu datang lah seorang wanita yang membawa kabar  bahagia kepada Zakir, dan wanita itu adalah Khalisa,
lalu Khalisa pun berkata kepada Zakir "hei pemuda yang penghibur, adakah engkau tahu di hari ini ada berita yang amat besar "
Ujarnya
lalu Zakir menjawab"iya ada apa adinda, kiranya membuat adinda berkenan meyampiri saya disini, adapun berita yang adinda beritahu ke saya, saya berkenan untuk mendengar berita tersebut,
Khalisa pun berkat :iya, berita ini amat lah penting untuk saya katakan kepada dirimu wahai  tuan, adapun berita tersebut berisi bahwa tuan diterima beasiswa perguruan tinggi ke Irak yaitu ke Universitas Bagdad, seperti cita cita tuan untuk mendapat pendidikan diluar negeri, apakah tuan ingin mengambilnya.
Mendengar perkataan si Khalisa, Zakir pun terdiam dan tak bisa apa apa, saking gembiranya mendengar berita tersebut, si Zakir pun menjawab
"Apakah yang adinda katakan itu benar, jikalau berita itu benar saya amat lah senang menerima berita tersebut, namun saya tidak bisa mengambil pendidikan ke sana,
Khalisa pun menjawab " Ada apa tuan, kenapa tak diambil, bukankah itu cita cita engkau yang selalu engkau ceritakan kesaya,
Zakir pun menjawab "iya, itu memang cita cita ku tetapi aku tidak bisa mengambil nya dikarenakan ada yang harus ku jaga disini,.
    Lalu rembulan malam. Pun tiba waktu untuk sholat magrib.. Dan setelah itu Zakir pun bertanya kepada ibundanya Zakir pun berkata
" Wahai ibu yang telah mendidik ku sampai sebesar ini, adapun yang saya ingin kata kan bu. Apakah boleh anak mu ini menerima undangan pendidikan di luar negeri,
"Iya nak rezeki itu, engkau hanya terpilih menempuh pendidikan bukan untuk tinggal disana, dan ibu ada sedikit uang untuk diri mu
Lalu si Zakir menjawab
" Tidak bu aku tidak ingin uang dari ibu jikalau aku berangkat ke sana, aku tidak ingin merusak kan ibu, ibu simpan saja uang itu, besok lusa saya akan berangkat ibu simpan saja uang tersebut, jikalau saya sudah sampai di sana akan ku kirimkan surat ke ibu , dan ibu tak
khawatir kalo aku disana aku akan mencari perkerjaan untuk pekerjaan ku...

BAYANGAN HITAM TAK BERNODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang