chp.1 (Jeje merantau)

843 74 3
                                    

Happy reading luv!
Sedikit reminder, penggunaan bahasa bakalan campur aduk. Untuk awal gue pake bahasa baku karena percakapan jeongwoo dengan bunda, untuk seterusnya mungkin bakal pake bahasa non baku. Oke sekian, terimakasih❣

Hari ini tidak seperti biasanya bagi Zidane Malaika atau yang akrab di panggil jeje oleh orang-orang sekitarnya, dia sedang bersiap untuk pergi merantau ke kota sebelah untuk melanjutkan pendidikan.

"Je, ayo turun dulu kamu belum makan dari pagi. Kalau sakit perut di kereta kan tidak lucu." Bunda memanggil dari arah dapur.

"Iya bun! Ini jeje udh siap kok, bentar lagi turun" sahut jeje, dan setelahnya dia benar-benar bergegas kebawah untuk melaksanakan perintah bunda.

"Bun, jeje udah nyiapin semua keperluan dan barang-barang. Nanti setelah makan jeje langsung berangkat aja ya?" Tanya jeje ke sang bunda yang sedang berkutat dengan laptop nya di sebrang meja makan.

"Iyaa anak manis, nanti sekalian bunda anter juga deh. Nah sekarang cepat habiskan makanan mu dulu, disana juga jangan telat makan ya je. Kesehatan itu mahal nak" Pesan bunda ke jeje yang sedang lahap memakan sambal cumi kesukaannya.

"Hu'um eiyha bwun" jeje membalas dengan susah payah dikarenakan mulutnya yang penuh dengan makanan,

Bunda tertawa melihat tingkah anak lelaki nya yang kini telah beranjak dewasa. Rasa nya tak rela dia membiarkan putra tunggal kesayangannya untuk tinggal jauh dari jangkauannya.

Namun apa boleh di buat, bunda tak ingin membuat jeje kecewa dan bersedih apabila melarangnya untuk tidak merantau.

"Bun-,bunda?"

"Ah-! Iya je, maaf bunda jadi melamun. Kenapa sayang?" Tanya bunda penuh kasih sayang

"Gapapa, jeje cuma mau bilang kalau jeje sudah selesai makan hehe" jeje tersenyum polos ke arah bunda. Dan bunda jadi semakin tidak rela untuk melepas jeje...

"Hati-hati ya je, bunda selalu mendoakan mu dari sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hati-hati ya je, bunda selalu mendoakan mu dari sini. Tadi bunda juga sudah menelfon tempat kos kamu, kata mereka kamar kamu sudah siap untuk di huni. Jaga kesehatan dan jangan salah bergaul. Selalu ingat bahwa bunda sayang kamu" Bunda memeluk jeje sebagai salam perpisahan.

"Iya bunda ku sayang, jeje juga sayang bunda" balas jeje yang langsung mendekap tubuh sang bunda,

Mohon jangan tanya dimana keberadaan ayahanda dari Zidane Malaika, karena jujur saja poci juga gatau🙏🏼

Peluit kereta api telah berbunyi menandakan kereta akan segara berangkat, jeje telah masuk ke dalam kereta dan duduk di kursi yang telah di pesan sebelumnya,

Melihat ke arah jendela dan menemukan bunda yang sedang melambai ke arahnya, untuk kali ini jeje tak dapat membendung air matanya lagi, dia runtuh. Jeje menangis melihat itu bunda pun ikut menangis.

Tidak ada yang tau takdir seseorang, mungkin sekarang jeje adalah seorang anak manis yang sangat patuh kepada sang ibunda, namun pergaulan dapat menghancurkan itu semua.

Tidak ada yang tau takdir seseorang, mungkin sekarang jeje adalah seorang anak manis yang sangat patuh kepada sang ibunda, namun pergaulan dapat menghancurkan itu semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Park JeongwooAsZidane Malaika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jeongwoo
As
Zidane Malaika

Sekian dulu untuk cerita di chapter pertama ini ya bestiee🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekian dulu untuk cerita di chapter pertama ini ya bestiee🌷

Kalau ada saran dan masukan silahkan di beri, poci terima dengan lapang dada👀

Ini cerita Hajeongwoo pertama poci, dan termasuk cerita baku pertama aku juga😴 jadi maaf kalau ada salah dalam penulisan kata ataupun tanda baca🙏🏼❣

Pssst, jangan lupa voment ya!👀

Penguasa 🦋 [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang