chp. 3 (Jeje takut!)

827 89 25
                                    

Ini semua murni ide gue, dan gue juga ngetik karna gabut doang. Tapi kalo lo pada mau sedikit ngapresiasi karya gue, gue bakalan sangat berterimakasih!♡ makasih yang udah ninggalin jejak, entah itu dengan kasi vote atau komen, sekali lagi makasih bestie!♡

Happy reading!🦋

"Wihh, siapa tuh boleh juga bawaan lo lang" Galang hanya memutar bola matanya malas melihat Avan.

"Bukan siapa-siapa, udah jangan lo ganggu nanti anaknya ketakutan!" Galang menarik tangan anak manis itu,

Iya itu Jeje. Yang nyelamatin jeje tadi itu galang, dia baru pulang membeli sebungkus rokok di warung sebrang jalan dan kebetulan melihat jeje yang sedang di ganggu.

"Ayo, sini lo ikut gue" Galang menarik jeje pergi dari kumpulan teman-teman gilanya, Jeje hanya mengekor dari belakang seperti anak ayam, dan itu terlihat sangat lucu bagi anak-anak Skies.

"Yeee udah kali liatin nya, ntar copot tuh mata lo lo pada" Jaka mencibir melihat teman teman nya yang terpesona kepada Jeje. Bilang saja Jaka munafik, karna sesungguhnya di lubuk hati terdalam Jaka juga mengakui bahwa Jeje sangat menggemaskan.

"Gue sumpahin lo jilat ludah lo sendiri jak!" Satria yang sudah enek, akhirnya menyumpahi Jaka.

Kembali lagi dengan Galang dan Jeje, sekarang mereka menuju ruang tengah, yang mana disitu terdapat Juna dan Yofan. Juna yang sedang memainkan ponselnya menoleh ke arah Galang, lalu memekik,

"OH mY GoD! Gemes bangett! Ini siapa lang??" Juna memang suka alay, mohon di maklumi.

"Hadeh jun, lo ngagetin gue aja" Yofan yang tadinya sedang tidur akhirnya terbangun akibat teriakan mematikan milik Juna.

Juna cengengesan, dan berkata "Sorry fan, kelepasan",

"Ck! Kenapa ribut-ribut? Ganggu" Haris keluar dari salah satu kamar yang ada disitu, dengan wajah yg bisa si bilang tidak bersahabat.

Juna dengan semangat menunjuk ke arah manusia gemas yang ada di belakang tubuh galang,

"Ituu ituu! Liat riss gemes bangett" Juna heboh sendiri

"Siapa? Galang?" Haris memasang wajah bingung,

"Yee si anjing! Bukan tolol, itu dibelakang si galang" ucap juna sedikit emosi.

Haris terdiam. Sedikit terpesona melihat sosok itu, tapi setelahnya dia kembali memasang wajah datar.

"Biasa aja. Dan galang kenapa lo bawa orang asing ke sini?" Haris bertanya dengan nada bicara yg penuh intimidasi

"Tadi dia di gangguin sama anak-anak motor sebelah, jadi gue pungut aja. Kasian" jawab galang acuh sambil menarik jeje untuk duduk di sofa yang tersedia.

"Ga ada alasan sih, semua orang yang masuk ke sini wajib gue introgasi terlebih dahulu. Suruh dia masuk ke ruangan biasa" Haris lanjut berjalan ke arah sebuah ruangan yang terletak di ujung bangunan.

Selepas haris menghilang Galang memutar mata,

"Ck, selalu gini. Yaudah lo masuk aja kesitu, jangan takut. Kalo lo di apa-apa in teriak aja." Akhirnya galang cuma bisa nyuruh jeje buat nurutin apa kata haris.

Jeje hanya dapat mengangguk mengiyakan apa kata galang.

Jeje hanya dapat mengangguk mengiyakan apa kata galang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penguasa 🦋 [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang